Mohon tunggu...
Rena Maulina
Rena Maulina Mohon Tunggu... Guru - Artikel Pendidikan

Universitas Maritim Raja Ali Haji Math Education 18 Daughter Muhdifri and Erna Wati

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Pengaruh Pendidikan bagi Sekolah Pedalaman terhadap Penerapan Kurikulum K13

13 Desember 2020   08:10 Diperbarui: 13 Desember 2020   08:14 370
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Di dalam sebuah pemikiran secara universal suatu pendidikan dan pengajaran terhadap setiap manusia sangat penting tidak terkecuali bagi anak pedalaman. Anak pendalaman sangatlah membutuhkan pengajaran yang cocok untuk dapat meningkatkan kesejahteraannya dalam menjalani kehidupan.

Negara Indonesia sangat kaya dan juga luas. Hingga terdapatnya pulau-pulau yang terpelosok dan terpinggirkan dari kehidupan kota modern. Mereka hidup dengan mengandalkan biota laut sebagai sumber pencarian dan sumber makanan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.

Mereka juga mempunyai sebagian keterbatasan salah satunya pengajaran yang minim. Kurangnya penerapan dan pengaplikasian pengajaran di pelosok ini memungkinkan terjadinya kesenjangan pengajaran sehingga memunculkan tertinggalnya anak pedalaman dalam dunia pengajaran.

Oleh karena itu tiap-tiap warga negara Indonesia mempunyai hak untuk memperoleh pembelajaran sebaik-baiknya dengan didorong oleh sarana dan prasarana yang cocok. Sehingga dimanapun mereka berada semestinya dapat dijangkau oleh fasilitas pengajaran yang sesuai dengan keadaan sebagai hak mereka. Sehingga diperlunya kurikulum yang sesuai dengan keadaan pendidikan sekolah pedalaman. kurikulum adalah suatu program pendidikan yang berisikan berbagai bahan ajar dan pengalaman belajar yang diprogramkan, direncanakan dan dirancangkan secara sistemik atas dasar norma yang berlaku yang dijadikan pedoman dalam proses pembelajaran bagi tenaga kependidikan dan peserta didik untuk mencapai tujuan pendidikan.

Kurikulum yang sekarang sedang dilaksanakan yaitu K.13. Padahal Kurikulum K.13 merupakan kurikulum yang berbasis karakter dan kompetensi dan juga pembentukkan karakter. Sehingga pada intinya kurikulum K.13 menekankan kepada peserta didik untuk memperoleh pengajaran dengan mandiri, dan memanfaatkan teknologi yang semakin pesat sekarang ini untukmmemperoleh informasi seputar pendidikan.  

Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa, dan negara. Masyarakat kita yang umumnya berada di daerah terpencil yang ekonominya lemah, dan kurang terdidik akan mengalami keterbelakangan budaya dan sarana kehidupan. Keadaan seperti ini sudah jelas akan menimbulkan masalah bagi pendidikan. 

Permasalahannya antara lain bagaimana membuat pendidikan itu sesaui dengan keterbelakangan atau ketertinggalan mereka sebagai anak pedalaman, bagaimana menyediakan sarana kehidupan dengan baik, khususnya bagaimana sistem pendidikan yang menjangkau dan melibatkan mereka sehingga mereka keluar dari keterbelakangan tersebut.

Pendidikan mempunyai peran penting dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia dengan kemampuan berpikir logis, analistis, sistematis, kritis dan kreatif agar mampu bertahan hidup pada keadaan yang selalu berubah, tidak pasti dan kompetitif.

Namun, Beberapa permasalahan terjadi dalam penyelenggaraan pendidikan, khususnya di daerah Terdepan, Terpencil dan Tertinggal (3T) di antaranya; persedian tenaga pendidik, distribusi tidak seimbang, insentif rendah, kualifikasi dibawah standar, guru-guru yang kurang kompeten, serta ketidaksesuaian antara kualifikasi pendidikan dengan bidang yang ditempuh, penerapan kurikulum di sekolah belum sesuai dengan mekanisme dan proses yang standarkan. Apalagi dengan K13 dimana peserta didik mengalami kesulitan dalam beradaptasi karena tidak sesuai dengan keadaan mereka yang berada di daerah pedalaman yang memiliki banyak keterbatasan antara lain, smartphone yang harusnya menjadi hal yang biasa saja di zaman yang serba canggih ini. Tapi hal itu tidak biasa bagi mereka, dan jika ada yang memiliki mereka terhambat factor koneksi yang minim, dan harus menaiki bukit atau berjalan ke dermaga hanya untuk mengakses internet demi mendapatkan sebuah ilmu pengetahuan.

Tidak dapat dipungkiri bila anak-anak yang tinggal di daerah pedalaman atau daerah 3T sangat sulit mendapatkan kehidupan yang layak seperti anak-anak pada umumnya. Mengenyam pendidikan sesuai batas kelayakan namun mereka tidak merasakannya, apalagi mengikuti perkembangan zaman dan teknologi. Mungkin dari mereka juga tidak mengenal gadget atau alat komunikasi canggih yang ada pada saat ini.

Hal yang paling utama dan menjadi sorotan utama adalah besarnya kesulitan mereka untuk mendapatkan pendidikan layak dan mengenyam pendidikan wajib selama 12 tahun. Faktanya tak semua salah mereka, kesulitan dalam manjangkau informasi seputar pendidikan menggunakan smartphone yang sekarang lagi maraknya. Kurangnya tenaga pendidik yang kompeten dan juga kreatif, penerapan kurikulum yang belum sesuai dengan standar, serta masih minimnya fasilitas sekolah yang mendukung proses pembelajaran juga menjadi sorotan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun