Mohon tunggu...
Zata Al Dzahabi
Zata Al Dzahabi Mohon Tunggu... Penulis & Konten Kreator Multi Talenta

Melihat berbagai peristiwa dari berbagai manusia dan berbagai sudut pandang

Selanjutnya

Tutup

Worklife Artikel Utama

Mengapa Orang Sukses Selalu Bangun Jam 5 Pagi? Ritual Apa yang Mereka Lakukan?

2 Agustus 2024   17:10 Diperbarui: 3 Agustus 2024   23:18 977
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Mitos Atau Fakta?

Banyak orang khususnya di Indonesia yang percaya bahwa jika seseorang tidak bisa bangun pagi maka dia tidak akan bisa sukses, karena orang-orang sukses adalah mereka yang bisa bangun jam 5, jam 4, bahkan jam 3 pagi. 

Jadi semakin pagi seseorang bangun maka ia akan semakin sukses karena dianggap punya lebih banyak waktu untuk bekerja, sampai muncul ungkapan "jangan bangun kesiangan, nanti rezekinya dipatok ayam." 

Faktanya berdasarkan survei dari World Population Review Indonesia menempati peringkat pertama, sebagai negara dengan waktu bangun tidur terpagi di Asia yakni rata-rata pukul 06:55. 

Kita bahkan mengalahkan Jepang dengan rata-rata waktu bangun tidur pukul 07:09, sebenarnya bukan masalah waktu bangun tidurnya yang membuat seseorang sukses. 

Tapi bagaimana seseorang menggunakan waktunya untuk melakukan sesuatu yang produktif, apakah dengan bangun lebih pagi itu menjamin kita akan lebih produktif dari orang yang bangun lebih siang?. 

Tom Huddleston Jr Jurnalis CNBC menjelaskan memang banyak Pengusaha atau CEO, perusahaan-perusahaan besar di Amerika yang bangun sangat pagi. 

Itu karena mereka memiliki agenda yang padat sehingga mereka harus bangun pagi meskipun mereka juga sering bekerja hingga larut malam, berdasarkan survei dari majalah Inc. yang melibatkan 1.086 CEO sebagai responden. 

Sekitar 37% CEO perusahaan besar di Amerika bangun jam 6 pagi, 27% jam 5 pagi, 22% jam 7 pagi, 5% jam 8 pagi, dan 5% jam 4 atau lebih awal.

The 5AM Club

Ada sebuah buku karya Robbin Sharma yang berjudul seperti yang tertulis di atas buku ini menjelaskan tentang pentingnya bangun pagi, untuk memaksimalkan produktivitas sampai nantinya menjadi orang yang sukses. 

Buku ini memperkenalkan konsep 20/20/20 yakni pembagian waktu 20 menit untuk olahraga, 20 menit untuk refleksi/meditasi, dan 20 menit untuk belajar bisa dengan membaca buku, artikel, mendengarkan podcast dan sebagainya. 

Robbin Sharma menekankan bahwa bangun pagi, itu sangat berpengaruh terhadap produktivitas seseorang karena dengan bangun pagi kita dapat merencanakan hari dengan lebih baik. 

Selain itu buku ini juga memperkenalkan 4 aspek yang harus dikembangkan seseorang, apabila ingin mencapai kesuksesan yakni pola pikir, perasaan, kesehatan, dan jiwa. 

Dimana Penulis menyebutnya dengan istilah, "Four Interior Empires" keempat aspek tersebut sangat berperan penting dalam proses perjalanan hidup seseorang. 

Mengutip dari Jurnal University of Bolton ada sebuah penelitian yang dilakukan oleh Prof Christoph Randler, Pakar Biologi dari Harvard University yang menyimpulkan bahwa orang bangun pagi umumnya lebih produktif. 

Jadi karena orang yang bangun pagi ini produktif, sehingga masuk akal jika ada anggapan bahwa orang sukses adalah mereka yang bangun pagi. 

Apalagi mereka yang bekerja kantoran (9 to 5) kebiasaan bangun jam 5 pagi akan sangat menguntungkan, karena masih memiliki waktu setidaknya 3 jam untuk melakukan hal-hal yang bermanfaat untuk mengembangkan diri. 

Mulai dari olahraga, membaca buku, meditasi, menulis jurnal, dan sebagainya sebelum bersiap-siap untuk berangkat kerja.

Kenapa Harus Jam 5 Pagi?

Lalu apakah kita harus bangun jam 5 pagi agar bisa sukses? Sebenarnya tidak harus yang penting adalah jangan bangun terlalu siang atau terlalu mepet ke jam kerja, agar kita bisa memiliki waktu yang cukup untuk melakukan hal-hal produktif lain. 

Karena jika kembali lagi ke data dimana CEO perusahaan-perusahan besar di Amerika, itu kebanyakan bangun paling lambat jam 6 pagi itu karena mereka ingin punya waktu untuk merencanakan agenda mereka. 

Ada juga yang beralasan kenapa harus bangun pagi karena ingin berolahraga, meditasi, atau membaca buku jadi poin pentingnya bukan jam berapa kita bangun tapi aktivitas apa yang kita lakukan. 

Tentu orang yang bekerja jam 9 pagi misalnya, dia sudah bangun dari jam 5 pagi artinya dia punya waktu 3 jam untuk mempersiapkan fisik dan pikirannya untuk menjalani hari. 

Berbeda dengan orang yang kerja jam 9, tapi baru bangun di jam 8:30 artinya dia tidak punya banyak waktu bahkan banyak yang bangun tidur langsung mandi lalu berangkat. 

Ibarat mesin motor yang baru dinyalakan tidak dipanasi dulu langsung tancap gas jalan, atau seperti berolahraga tanpa pemanasan dan peregangan dari diam langsung lari Marathon puluhan Kilometer. 

Manya Singh Jurnalis NDTV menjelaskan, kebanyakan orang yang bangun pagi itu cenderung lebih produktif karena pikiran mereka lebih jernih dan otak mereka lebih segar. 

Hal ini membuat kemampuan fokus mereka jauh lebih baik, selain itu bangun pagi juga membuat seseorang jadi punya waktu yang cukup untuk mempersiapkan diri sebelum menjalani hari. 

Dengan bangun pagi kita dapat meluangkan waktu untuk berolahraga, meditasi, atau refleksi diri agar fisik dan mental kita lebih kuat sehingga menurunkan resiko stres dan depresi.

Jangan Bangun Tidur, Mandi, Langsung Kerja

Kebanyakan dari kita pasti sering melakukannya dimana baru bangun tidur harus langsung mandi, ada yang sempat sarapan ada yang tidak, lalu siap-siap, lalu langsung berangkat kerja kebiasaan inilah yang kurang baik. 

Karena tubuh dan pikiran kita belum siap untuk melakukan aktivitas atau pekerjaan yang membutuhkan fokus tingkat tinggi, mereka yang bangunnya beberapa jam sebelum dia mandi kemudian berangkat kerja. 

Memiliki banyak waktu untuk memaksimalkan pikirannya, mengumpulkan energi, dan meregangkan tubuhnya kembali lagi seperti analogi mesin motor. 

Ketika tidur mesin kita yang bernama otak dan tubuh itu non-aktif saat baru bangun mesin itu perlu dipanaskan terlebih dahulu, agar bisa bekerja secara optimal dan tidak cepat rusak. 

Dari sisi kesehatan bangun tidur langsung mandi juga tidak baik Ratnaningtyas Winahyu Jurnalis GRIDHEALTH.id menjelaskan, saat baru bangun tidur sirkulasi darah dalam tubuh kita masih rendah. 

Mandi dengan air dingin membuat tubuh kaget sehingga sirkulasi darah meningkat dengan sangat drastis dan tidak alami, sehingga bisa menimbulkan masalah kesehatan seperti Hipertensi dan penyakit jantung. 

Air dingin juga mengakibatkan suhu tubuh berubah secara mendadak, hal ini akan merusak sistem kerja otot sehingga bisa menimbulkan kram. 

Selain itu mandi dengan air dingin setelah bangun tidur juga meningkatkan resiko penyakit saluran pernapasan, karena sistem imun belum sepenuhnya aktif saat baru bangun tidur sehingga tubuh akan rentan terserang virus.

Konsep 20/20/20

Agar bisa terus berkembang manusia harus bangun lebih awal sebelum waktu kerja kita perlu meluangkan waktu setidaknya 1 jam setiap hari, untuk melakukan aktivitas yang mengasah otak dan fisik kita agar lebih maksimal dalam bekerja. 

Dalam buku The 5AM Club waktu 1 jam itu dibagi ke dalam 3 bagian yang setiap bagiannya memiliki durasi 20 menit, karena itu dinamakan "20/20/20 Formula" 20 menit olahraga, 20 menit refleksi diri, dan 20 menit untuk grow. 

Kenapa 20 menit pertama saat kita bangun tidur harus olahraga, bukan makan, bukan mandi, atau membaca buku?

Jawabannya karena di otak kita ada yang namanya Hormon Kortisol (stres). Ketika Hormon ini terlalu tinggi maka otak kita tidak bisa maksimal dalam berpikir, sehingga membuat kita kurang produktif. 

Hormon Kortisol ini akan menurun ketika Hormon Dopamin (kesenangan) yang dihasilkan ketika seseorang berolahraga meningkat, olahraga membuat otak kita lebih siap untuk berpikir keras menyelesaikan masalah tertentu atau menciptakan sesuatu yang baru. 

Darya Sinusoid Jurnalis SHORTFORM menjelaskan, kemudian 20 menit kedua adalah refleksi diri dimana aktivitas ini bertujuan membersihkan jiwa dan memperbaiki pola pikir kita. 

Caranya bisa dengan duduk sila, badan tegak, dan memejamkan mata, kemudian menarik dan membuang nafas secara perlahan. 

Pikirkan sesuatu yang membuat kita tenang dan bahagia, berdialog dengan diri sendiri di dalam pikiran, merenungkan masa lalu sebagai pembelajaran, memikirkan mimpi-mimpi dan harapan kita untuk masa depan, ini yang disebut dengan istilah Meditasi. 

Karen Lorio Adelson Jurnalis Tonal menjelaskan, lalu 20 menit yang terakhir adalah grow yakni melakukan aktivitas yang mengasah pengetahuan kita seperti membaca buku, artikel, dan sebagainya.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun