Hujan adalah cara rahasia pemilik alam untuk melahirkan sepi.
Aku tahu. Kau pasti mengerti. Pertanyaan itu tak hanya butuh jawaban. Tapi juga sebuah keputusan. Dariku. Kepada ayah dan ibumu.
***
"Mau pulang? Masih hujan, Mas!"
"Kan, belum boleh nginap?"
"Iiih..."
Kurasakan perih di lenganku. Lagi, kau menyentuh lengan bajuku. Kali ini tanpa cubitan.
"Masih basah, Mas."
"Kan, tadi hujan?"
"Seharusnya...."
Malam ini, hujan kembali menemaniku bertamu ke rumahmu. Menjumpai ayah dan ibumu. Dan, meminta keduanya merelakan dirimu untukku.
Kau memilih diam. Aku menatap butiran hujan di kegelapan malam. Kau berjibaku menekan rasa bersalah. Aku membeku berlindung dengan pakaian yang basah.
"Aku harus datang, kan?"
Tak mungkin kucegah airmatamu. Usapan ujung jemariku di sudut matamu, adalah cara terbaik untuk menepikan risaumu.
"Aku datang untukmu. Bukan karena orangtuamu."
***
"Mas..."