Mohon tunggu...
zaldy chan
zaldy chan Mohon Tunggu... Administrasi - ASN (Apapun Sing penting Nulis)

cintaku tersisa sedikit. tapi cukup untuk seumur hidupmu

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Menjemput Hening

9 Juli 2020   18:52 Diperbarui: 9 Juli 2020   19:26 180
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Illustrated by pixabay.com

Senja belum datang. Namun kelopak bulan telah hadir di ujung pematang. Di tempat itu, kau tak lelah menungguku.

Aku berlari mengejarmu. Cemburu pada kebebasan angin menyibak helai-helai rambut yang tergerai di bahumu. Hitam. Legam.

Itu dulu.

Senja tak lagi memagari senyummu, bersama reruntuhan embun baru. Tersibak dari kesibukan butiran hujan, yang terpaku berdiri di tepi jurang angan.

Bagimu, itu adalah luka dan air mata. Bagiku adalah mata air luka.

Kau tahu?

Ingin kubiarkan matahari abadi menepi. Menunggu parade sunyi mengeja janji. Tapi ingin terpejara angan. Seperti kehidupan yang terkurung kehilangan.

Tersudut bening. Kujemput hening.

Curup, 09.07.2020
zaldychan

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun