Mohon tunggu...
zaldy chan
zaldy chan Mohon Tunggu... Administrasi - ASN (Apapun Sing penting Nulis)

cintaku tersisa sedikit. tapi cukup untuk seumur hidupmu

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Kepada Pagi, Kugores Selaksa Doa

13 Juli 2019   07:54 Diperbarui: 13 Juli 2019   08:59 189
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Illustrated by pixabay.com

sepotong pagi tak mampu mengusir air mata, yang berjatuhan di pelataran duka. bergulir, membasuh ingatan yang pudar, bersembunyi di antara kelopak mawar. mengalir, membasahi kenangan yang tergeletak hampa, di bawah rimbunan pohon kamboja.

ceruk paling hening penawar keabadian luka, adalah air mata. kau tahu?

sepotong pagi mengulang kisah usang, sebelum kepergian kabut pagi tergantikan matahari. terburu, merajah puing-puing impian yang dihempas kenyataan. tergesa, merajut keping-keping harapan yang ditindas ketidakberdayaan.

lekuk paling sunyi tempat persembunyian mimpi, adalah harapan. kau tahu?

sepotong pagi meninggalkan hari, tanpa seikat janji bertemu kembali. dalam diam, menyisakan perapian abadi yang menghangatkan kesepian hati. dalam diam, menitip pesan kekuatan manusia pada doa.

tak perlu kau mengerti kesucian janji. saat kugoreskan selaksa doa kepada pagi. untukmu.

Curup, 13.07.2019
zaldychan

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun