"Iya! Nik besok datang pagi!"
"Bukan itu!"
"Eh, Mas bilang apa? Nunik gak..."
"Nunik tolong pasangkan dasi!"
Kau tertawa. Beningmu pun nikmati tawamu. Aku tersenyum. Cengkrammu, bertukar aksi menjadi cubitan. Kunikmati perih duet jarimu. Dengan kepulan asap rokokku.
"Kalau Nunik..."
"Lupa?"
"Gak!"
"Syukurlah! Sudah latihan, kan?"
"Semisal Nik gak bisa?"
"Mas gak pakai dasi!"
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!