garis senyummu membentuk butiran embun, perlahan bergulir melewati dedaunan dan ranting kecemasan. tak kau biarkan penggal-pengal kisah lampau, berserakan di lantai berdebu kepedihan dulu. hingga aku merakit puing-puing keyakinan diri, masa lalu  tak akan pernah terjadi lagi.
cintaku tersisa sedikit, tapi cukup untuk seumur hidupmu.
kau tak benar-benar meninggalkan ingatan dulu, tersimpan di undakan kepundan waktu. menyelami setiap pertentangan rasa, menyulam setiap perbedaan cara. akupun bersiap meramu sekat-sekat asa, agar benih-benih bahagia tercipta.
akupun mengeja cinta, saat barisan kata-kata kehilangan makna.
lekuk senyummu membentuk rimbunan penyesalan, tak lagi menaungi keping-keping  dahan harapan. kubiarkan, larik puisiku tersesat di belantara aksara. terkurung patahan-patahan luka.
Curup, 25.06.2019
zaldychan