Mohon tunggu...
zaldy chan
zaldy chan Mohon Tunggu... Administrasi - ASN (Apapun Sing penting Nulis)

cintaku tersisa sedikit. tapi cukup untuk seumur hidupmu

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Nik | "Get Married" [6]

8 Januari 2019   08:00 Diperbarui: 6 Agustus 2019   09:52 99
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Novel. Sumber ilustrasi: PEXELS/Fotografierende

kau harus tahu. sejak awal berangkatku. saat bertemu denganmu. hingga berjalan berdua di pematang sawah. kukira alam bersekutu dengan inginku. cuaca cerah akhir juli. menjadi saksi. tekadku temui ayahmu. untuk milikimu.

kau berjalan satu langkah di depan. kuikuti tapak jejakmu. tak bersuara. berjalan dalam diam. kupandangi bebatang padi nan hamil tua. tertancap tegas pada bentangan sawah. di kiri dan kanan pematang.

aku nyaris menabrakmu. tetiba kau berhenti. berbalik badan menghadapku. matamu telusuri wajahku. berakhir di manik mataku. aku menatapmu ingin tahu.

"Kenapa?"

tak ada jawabmu. raut wajahmu. memberi tahu suasana hatimu sore itu. kuusap pelan kepalamu. sambil anggukkan kepala. kau gelengkan kepala. menolak ajakanku. Untuk teruskan langkah. aku diam menunggu.

"Mas..."

ujaranmu teputus. sorot mataku. membuat kalimatmu terhenti. kuedarkan mata sebatas pandang. hanya ada dua rumah di tengah sawah. berjarak ratusan langkah. dari titik perhentian kau dan aku berdiri.

"Makasih, Mas!"
"Untuk?"
"Mas sudah te..."
"Sebelah kanan atau kiri?"

kau terkejut. tak siap terima tanyaku. dua alismu naik ke atas. ada kerutan di dahimu. kuajukan daguku ke arah depan. lehermu memutar. ikuti isyarat mataku. kembali kau menatapku. mengerti maksudku.

"Nik mau bilang..."
"Simpan untuk nanti, mau?"
"Nik tahu! Selama ini, Mas merasa..."
"Mas temui ayah dulu, ya?"

suaraku pelan membujuk. dan kembali. jemari tangan kananku. usap pelan kepalamu. aku tersenyum. saat kau berikan anggukkan samar untukku. tak lagi bicara. kau berbalik badan. berjalan pelan. memilih jalan ke arah kanan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun