Modernisasi kadang meminggirkan yang tradisional. Namun pasar seperti Pasar Besar Malang tak boleh sekadar menjadi halaman nostalgia. Ia harus dirawat dan terus dihidupkan.
Pemerintah kota perlu terus memberi dukungan infrastruktur yang manusiawi, memperhatikan kebersihan, aksesibilitas, dan kenyamanan. Di sisi lain, masyarakat juga perlu kembali memaknai pasar sebagai ruang sosial dan kebudayaan, bukan hanya tempat beli kebutuhan murah.
Mungkin tak semua orang punya kenangan di Pasar Besar. Tapi bagi banyak warga Malang, pasar ini seperti album masa kecil yang tersimpan rapi di hati, tentang Bapak yang mereparasi jam di toko langganan, tentang gorengan dan kopi hitam, tentang keramahan pedagang dan nilai hidup sederhana.
Dan selama kenangan itu masih hidup, Pasar Besar Malang akan tetap bertahan sebagai ikon kota, ruang budaya, dan rumah kenangan yang tak tergantikan. Salam Lestari! (Yy)
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI