Radio sebagai Ajang Berkirim Salam
Ada satu peristiwa lucu ketika saya duduk di bangku SMP. Saya menyamar sebagai orang lain hanya untuk mengirim salam pada seseorang yang saya kagumi melalui radio. Saya tidak ingin orang itu tahu bahwa saya mengaguminya.Â
Waktu itu saya mengagumi seseorang yang adalah kakak kelas setingkat di atas saya. Setiap pulang sekolah, saya menitipkan kupon titip salam melalui teman saya yang tinggal di dekat sebuah stasiun radio, dulu Radio Imanuel sekarang menjadi Radio 104,7 Mas FM. Nama yang saya gunakan nama samaran dan mengaku bersekolah di SMP yang berbeda.
Gayung pun bersambut, suatu ketika seseorang yang saya kagumi itu ingin jumpa darat. Ini yang membuat saya kalang kabut. Saya bingung karena takut ketahuan. Saya pun selalu mengelak berbagai alasan.Â
Kami berkomunikasi melalui pesan yang ditulis di kertas request dan berkirim-kirim pesan melalui siaran radio. Hal ini berakhir ketika dia lulus SMP tanpa pernah ada jumpa darat, meskipun dalam kenyataannya saya sering bersitatap bahkan kerap ngobrol dengannya. Kalau dikenang, menggelikan juga ya…
Peranan Radio di Era Digital
Di tengah gerusan zaman yang terus berkembang ke arah digitalisasi, radio masih tetap eksis dan tetap mendapat tempat di hati penggemarnya.
Radio yang tetap eksis adalah radio yang tidak mundur atau jalan di tempat ketika arus teknologi berkembang sangat pesat. Seiring dengan itu, ia membaca dan mengikuti arus perkembangan teknologi lalu kemudian mengemasnya begitu baik hingga tidak ditinggalkan penggunanya.
Radio masa kini menjadi ajang podcast yang bermanfaat dan sarat dengan info yang up to date.
Berikut ini merupakan hal-hal yang menjadi kelebihan dan peranan penting radio di era digital: