Mohon tunggu...
Yayuk Sulistiyowati M.V.
Yayuk Sulistiyowati M.V. Mohon Tunggu... Guru - Pembalap Baru

SOLI DEO GLORIA

Selanjutnya

Tutup

Diary Artikel Utama

Radio, Nostalgia dan Era Digital

6 Desember 2022   01:25 Diperbarui: 7 Desember 2022   14:00 1576
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Radio (freepik.com/ visnezh)

Acara Favorit di Radio

Banyak siaran-siaran radio yang akrab dengan saya ketika saya masih sekolah, mulai SD hingga SMA. Serial drama Saur Sepuh, Mak Lampir dan Sembara, Ibuku Sayang Ibuku Malang, Butir-Butir Pasir di Laut dan masih banyak lagi.

Walaupun terkadang suka ngeri-ngeri mendengar suara lolongan serigala di hutan larangan, tawa kikik Mak Lampir dan raungan Gerandong yang melengking di gelap malam, entahlah menjadi sebuah cerita yang dirindukan oleh berbagai pendengar setia berbagai usia. 

Saya yang waktu itu masih SD seringkali mendengar dengan penasaran pada kisah-kisah selanjutnya. Setiap hari di sekolah menjadi perbincangan yang seru dengan kawan-kawan di sekolah. Dan asyik juga ternyata...

Acara yang paling saya sukai adalah musik pop baik Indonesia maupun Barat. Setiap akhir pekan, radio selalu menampilkan tangga lagu selama sepekan dan ini menjadi acara favorit yang sangat saya tunggu-tunggu.

Jika dulu selalu dekat dengan radio, sekarang HP selalu dalam genggaman  | Ilustrasi:  Nakita.id
Jika dulu selalu dekat dengan radio, sekarang HP selalu dalam genggaman  | Ilustrasi:  Nakita.id

Ada satu penyanyi legendaris bernama Gombloh yang dikenal dengan lagu-lagunya yang easy listening dan mudah diingat. 

Salah satu lagunya yang populer berjudul "Kugadaikan Cintaku" cukup mewakili generasi milenial yang pernah merasakan betapa berartinya sebuah radio:

"Di radio aku dengar, lagu kesayanganmu... 
Kutelepon di rumahmu, 
sedang apa sanyangku, 
Kuharap kau mendengar, 
dan kukatakan rindu"

Satu lagi acara yang paling saya tunggu yaitu berkirim-kirim salam melalui radio yang disampaikan di sela-sela pemutaran request lagu. 

Demi menunggu salam saya dibacakan penyiar, saya rela memasang telinga di dekat radio tanpa berpaling sedikit pun.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun