Hind sedang berbicara dalam kiasan. Ia menyamakan dirinya dengan mutiara berharga yang hanya pantas dimiliki oleh raja. Namun, dalam kenyataan hidup, kadang-kadang mutiara pertama kali disentuh dan dilubangi oleh orang yang tak pantas---yakni Al-Hajjaj.
Ini adalah sindiran paling tajam terhadap Khalifah. Hind secara halus menyatakan bahwa ia adalah wanita mulia yang seharusnya sejak awal hanya menjadi permaisuri khalifah, bukan istri seorang gubernur yang kasar dan kejam seperti Al-Hajjaj.
Mendengar hal itu, Khalifah Abdul Malik tersenyum dan berkata:
"Sungguh celaka orang yang mencela aku karena tidak menyentuhmu!"
Malam itu juga, ia mengubah keputusannya dan menjadikan Hind sebagai istri yang sesungguhnya.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI