Namun, Hind tidak tinggal diam. Ia tahu mengapa sang Khalifah menjauhinya, dan ia pun merancang strategi untuk membalikkan keadaan.
Suatu hari, ketika Abdul Malik berkunjung, Hind sengaja menjatuhkan kalung mutiara miliknya. Ia mengangkat ujung gaunnya untuk mengumpulkan butiran mutiara yang berhamburan di lantai.
Melihat keindahannya dalam momen itu, Khalifah Abdul Malik terpesona.
"Subhanallah," ucap Hind sambil mengumpulkan mutiara.
Sang Khalifah bertanya, "Mengapa engkau memuji Allah?"
Hind tersenyum dan menjawab:
"Karena Allah menciptakan mutiara ini untuk menghiasi para raja."
"Benar," jawab sang Khalifah.
Namun, Hind melanjutkan dengan kalimat yang jauh lebih tajam:
"Tetapi dalam takdir-Nya, yang bisa melubangi mutiara ini hanyalah kaum gipsi."
Khalifah terdiam sejenak, lalu tiba-tiba wajahnya berubah paham.