Mohon tunggu...
Yustrini
Yustrini Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Menulis juga di www.catatanyustrini.com

Harapan yang tertunda menyedihkan hati, tetapi keinginan yang terpenuhi adalah pohon kehidupan.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cerpen | Rainy

4 Januari 2020   10:08 Diperbarui: 4 Januari 2020   10:09 364
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar : Pixabay.com

"Siapa, Yah?" Rainy bertanya penuh rasa ingin tahu. 

"Ah, Rain. Tolong ambilkan ayah minum yang dingin," serunya padaku. 

"Minuman dinginnya habis, Yah!" sahutku. Ayah berdiri dan bergegas memakai jaket, "kalau begitu biar ayah beli dulu sekalian belanja untuk besok pagi kita sarapan." 

Kulirik Rainy yang masih menyelesaikan makannya. Ia tampak sedikit kecewa, "memang saudara ibu dulu kenapa, Kak?" 

"Saudara ibu, mmm... Dia mengalami...," belum sempat aku melanjutkan kalimat ayah sudah memanggil dari teras depan 

"Ran, antar ayah ke minimarket sebentar!" 

"Kita lanjutkan nanti," aku berlari menyambar jaket menuju ayah. Selama di minimarket ayah bilang agar aku tak cerita soal keluarga ibu. Soal kematian yang aneh yang selalu menimpa anak perempuan di keluarga besar ibu. 

"Apa itu artinya nyawa Rainy terancam?" tanyaku. 

"Aku tidak pernah percaya pada tahayul, tapi melihat Rainy selalu menperhatikan hujan dari balik jendela ayah mulai khawatir. Kita harus selalu menjaga dia," pesan ayah. 

* * * 

Rainy sedang sibuk menyusun bukunya. Isinya menarik karena tokohnya diambil dari orang yang pernah tinggal di rumah kami. Semacam kisah ayah dan ibu namun banyak di dramatisir olehnya. Ide bagus. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun