Mohon tunggu...
yuniar rosyidah
yuniar rosyidah Mohon Tunggu... Administrasi - Pembelajar

Pembelajar karya tulis

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Bunga Mekar Pukul Empat

7 April 2021   15:39 Diperbarui: 7 April 2021   15:50 191
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Akar-akar pepohonan yang melintang, duri yang menusuk hingga darah mengalir bagai sungai pernah aku rasakan

Bumi yang terang namun hanya pada dirikulah yang engkau halangi dari sinar matahari,

Entah apa tujuanmu, melindungiku dari panasnya matahari atau kau renggut cahayaku

Bidadari dunia..

Aku sangat mengagumimu lebih dari diriku menyayangi tanamanku, kucing peliharaanku

Namun keindahanmu hanya dapat menyiksa diriku

Bidadariku kini kau telah kulepas untuk bebas

Kekagumanku telah sampai pada titik dimana aku berdiri menekuk segala bentuk overthinking dan haluan lubang hitam

Tepat ku berdiri disamping bunga terompet (bunga pukul empat)

Kupasrahkan segalanya,

Ku letakkan segala bebanku, kekagumanku, kesedihan, kesengangan, dan emosi jiwaku

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun