"Gimana Pak Akbar? Katanya naksir  juga. Diterima nggak?"
      "Ah, itu gossip Bu. Nggak ada apa-apa kok. Dia boleh suka tapi saya nggak harus mau kan?"
      "Kenapa Neng ? Kurang tajir?"
      "Iya, Bu. Buat apa menyusahkan diri sendiri. Kalau nikah lagi sama yang nggak berpotensi seperti itu buat apa? Dia belum jelas kerjanya apa. Apalagi orang Sulawesi."
      "O, begitu ya Neng. Sudah antipati sama orang Sulawesi."
      "Laki-laki Sulawesi itu besar omongan saja, Bu. Buktinya nggak ada," ujarnya.
      "Kalau begitu masih memilih Pak Anwar dong?" tiba-tiba jalan pikiran Ibu bertaut ke sana. "Nggak apa-apa Neng sama Pak Anwar. Nikah siri saja biar nggak dosa !"
      "Ah, Ibu.  Nggak lah Bu. Saya nggak mau begitu."
      "Jadi pilih siapa ini? Yang nanti mau datang ini? Cakep ya Neng?"
      "Pilih Revi saja Bu," candanya.
      "Boleh juga itu. Yang di Jerman