Mohon tunggu...
Yumahest
Yumahest Mohon Tunggu... Penulis - Penulis

Wattpad, Kaskus, TikTok: @yumahest IG: @yumahest_writer & @yumahest

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Modal Nekat [Part 1 - Masa SMP]

15 Mei 2019   23:34 Diperbarui: 17 Mei 2019   08:55 7
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Aku mengangguk.

"Ya udah, Hes. Ayo pulang."

Aku berdiri. Namun tetap mengunci mulut rapat-rapat.

"Mau kuantar?" Nikma menawari.
Aku menggeleng dengan cepat, "Gak usah, Nik. Ntar ngerepotin. Aku bisa pulang sendiri kok."

***

Sesampainya di rumah, aku berjalan gontai dibalut wajah memelas, berharap Mama tidak akan memarahiku. Kuceritakan perihal pengumuman tadi siang dan juga peringkatku yang menurun. Alhasil, Mama benar-benar marah. Aku tahu, Mama pasti kecewa. Karena aku pun merasakannya.

Seharian aku mengurung diri di kamar, pikiranku kalut. Di atas kasur kubaringkan tubuh mungilku, cairan bening masih mengalir di pipi. Sungguh pengalaman buruk yang kurasakan untuk kali pertama. Gagal. Bukan hanya gagal mempertahankan peringkat dan nilainya, tetapi juga gagal membahagiakan Mama. Aku menyesal telah menganggap enteng saingan-sainganku di kelas. Tepatnya pada hari ini, hari di mana hasil ujian seminggu yang lalu diumumkan. Dan peringkatku menurun.

Rencananya, aku ingin melanjutkan pendidikanku ke SMA Unggulan yang berada di kota, tapi Mama bilang bahwa akan diizinkan jika peringkatku bertahan. Syukur-syukur naik, yang penting tidak menurun. Kata Mama, kalau peringkatku menurun, aku tidak diperbolehkan mendaftar di sekolah itu. Entah apa alasannya. Intinya tidak diizinkan kalau nilaiku sampai anjlok.

Dulu, saat kelas delapan, aku mampu menyabet peringkat tiga di kelas, tetapi kini, saat nilai semester terakhir yang paling kuharapkan malah merosot menjadi peringkat empat. Padahal nilai yang dibutuhkan hanya sampai semester lima. Walau hanya turun satu tangga, itu sangat berarti buatku.

Setelah mengumpulkan keberanian, dan membulatkan keputusan untuk menanyakan kepada Mama perihal diperbolehkan atau tidak untuk mendaftar ke SMA Unggulan. Kuturun dari kasur dan bergegas mencari Mama. Berharap Mama akan mengabulkan permintaanku. Jika tidak, aku akan membujuk dan merayunya, dan akan menerima risiko apa pun nantinya.

"Ma, izinin Hesti buat coba daftar ke SMA Unggulan, ya, Ma. Kalau Hesti gagal, terserah Mama deh, mau sekolahin Hesti di mana."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun