Bakso sendiri menurut beberapa sumber adalah hidangan yang berasal dari Cina. Konon hidangan ini tercipta karena rasa bakti seorang anak bernama Meng Bo yang merasa kasihan pada ibunya yang semakin tua. Ya, semakin tua gigi Sang Ibu semakin habis dan tidak bisa makan daging.Â
Terinspirasi dari kue moci, Meng Bo menghaluskan daging , mencampur dengan tepung dan bumbu bumbu tertentu lalu dibentuk bulat-bulat.
Meng Bo gembira sekali karena dengan bola daging kreasinya ibunya bisa makan daging kembali.Â
Bakso dibawa para pedagang Cina masuk ke Indonesia, dan karena mayoritas orang Indonesia beragama Islam, daging untuk bakso biasanya menggunakan daging sapi atau ayam.
Seiring berjalannya waktu dan perkembangan dunia kuliner yang kian pesat hidangan bakso juga semakin bervariasi. Ada bakso sayur yang dalam penyajiannya pembeli boleh mengambil sayur sesukanya, bakso mercon yang berisi cabe di tiap butiran baksonya, bakso keju yang berisi keju, bakso beranak (bakso di dalam bakso), bakso gepeng dan banyak lagi.
Ya, seiring berjalannya waktu, bukan hanya rasa, tapi bentuk juga makin bervariasi.
Bakso tidak hanya berbentuk bulat seperti bola. Seperti yang baru-baru ini kami coba yaitu bakso gepeng yang bentuknya bulat tipis.
Ceritanya kami waktu itu habis antri cek kesehatan. Karena antre sejak pagi dan baru dapat giliran sekitar jam dua belas, akhirnya perut jadi lapar dan sebelum balik sekolah kami akan mbakso dulu.
"Bakso Gepeng ya..," kata teman saya sambil memesan angkutan moda daring.
"Boleh.., yang penting perut harus segera diisi.., " jawab kami.
Mobil kami terus berjalan menuju Jalan Kawi Malang. Jam masih menunjukkan pukul 12.10. Aman. Masih saatnya istirahat makan siang.