Mohon tunggu...
Yuli Anita
Yuli Anita Mohon Tunggu... Guru - Guru

Jangan pernah berhenti untuk belajar

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Ketika Saya Tiba-tiba Terjebak dalam Kerumunan

6 November 2022   07:32 Diperbarui: 6 November 2022   10:38 442
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Suasana keramaian karnaval | dokumentasi pribadi

Senam siswa TK dan PAUD | dokumentasi pribadi
Senam siswa TK dan PAUD | dokumentasi pribadi
Ketika acara dimulai suasana semakin meriah. Menurut berita ada sekitar 6000 anak yang ikut senam pagi itu. Seragamnya berwarna warni. Tiap warna menunjukkan dari kecamatan mana TK/PAUD itu berasal.

Sambil menonton, saya sungguh merasa salut dengan guru-guru TK dan PAUD yang dengan sabar mendampingi siswanya di lapangan. Tentunya bukan hal yang mudah melatih anak- anak sekecil itu senam bersama. 

Oh ya, saat itu orang tua sama sekali tak boleh masuk lapangan. Jadi lapangan 'dikuasai' para guru, siswa TK dan PAUD dan tentunya panitia. 

Siswa meninggalkan lapangan ganti atraksi guru | dokumentasi pribadi
Siswa meninggalkan lapangan ganti atraksi guru | dokumentasi pribadi
Acara senam selesai dengan dikomando siswa segera balik kanan untuk keluar dari stadion dengan tetap dalam panduan guru-guru mereka. 

Pemandangan yang menarik bagi saya adalah saat berjalan anak-anak memegang pundak teman di depannya supaya tidak lepas dari barisan. Dari kejauhan tampak seperti ulat yang berwarna warni. Hehe...

Selesai atraksi siswa, ganti guru-guru menyajikan tari Profil Pelajar Pancasila. Pada gambar di atas barisan yang berwarna biru di belakang adalah para guru sedang menari bersama.

Ketika itu tiba-tiba saya merasa baju saya ditarik-tarik dari belakang, "Bu, jangan berdiri disitu..Yang belakang tidak kelihatan," kata Mbak yang menarik baju saya. 

Saya melihat sekitar. Saat itulah saya baru sadar bahwa sekitar saya semakin penuh manusia. Bahkan saya sudah tak bisa bergerak lagi. Orang-orang mulai ribut karena pandangannya tertutup yang lain. 

"Ayo... Ayo yang berdiri itu pindah," kata ibu-ibu yang duduk tidak sabar.

Suasana penonton | dokumentasi pribadi
Suasana penonton | dokumentasi pribadi
Saya bingung, agak jengkel juga. Pindah ke mana? Masa mumbul? Tidak ada tempat begini. 

Melihat kondisi yang semakin kurang bagus di mana penonton makin banyak dan mulai emosi ditambah hawa yang juga mulai panas dengan sedikit memaksa saya mencari jalan keluar.  

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun