Ini bukan gay.
Ini...
Kia?
Sahabat masa SMA. Teman mengaji. Sahabat yang sangat terobsesi meluluhkan hati Andri senior mereka berdua saat SMA. Hartini dan Kia sama-sama seorang ibu. Sama-sama dikaruniai tiga anak. Suaminya ASN di BUMN. Keluarga harmonis---setidaknya di Instagram. Kedua orangtua Hartini termasuk juragan kaya di Jateng.
Doni adalah alter ego Kia. Dua sejoli menyamar dalam percakapan digital. Menyembunyikan pengkhianatan dengan nama palsu, tapi lupa: gaya bahasa itu seperti sidik jari.
Ketika Hartini akhirnya mengonfrontasi Andri, ia tidak mendapat pengakuan. Justru tuduhan balik:
"Kamu terlalu sibuk kuliah. Aku kesepian."
Lebih menyakitkan lagi datang dari keluarga besar Andri:
Tuduhan yang dibisikkan di balik pintu, diselipkan dalam arisan, bahkan diketik dalam status WhatsApp.
"Kalau kamu lebih urus anak daripada disertasi, Andri gak akan begitu."
"Ya kamu juga harus tahu prioritas, Tin. Dunia ini bukan cuma soal gelar."
Mereka tidak tahu. Atau tidak mau tahu. Bahwa Hartini begadang menyelesaikan tesis sambil menyusui. Berangkat subuh dari Bandung demi bisa mengajar di Tasik.
Yang mereka lihat hanya satu: "Hartini yang ambisius."