Mohon tunggu...
Yose Revela
Yose Revela Mohon Tunggu... Freelance

YNWA. Wonosobo, 14 Juli 1992 yoserevela@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Mencermati "Banjir " Komentar Spam di Indonesia

15 Februari 2025   22:59 Diperbarui: 15 Februari 2025   22:59 378
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sejak kampanye pemberantasan judi online digalakkan pemerintah, berbagai hal terkait maksiat satu itu ditertibkan habis. Web diblokir, aplikasi dicekal, dan lain sebagainya.

Tapi, sebagaimana aksi bertemu reaksi, penertiban habis-habisan yang dilakukan pemerintah, menghasilkan reaksi berupa "spam" promosi judi di ruang komentar  media sosial dan situs website.

Di Youtube misalnya, jumlah komentar dalam satu konten saja sudah seperti ikan invasif yang berusaha mengepung ikan endemik di sebuah danau. Mereka seperti berusaha menjadi  komentar teratas dan terpopuler, sekalipun itu ekosistem situs.

Fenomena "oversharing" seperti ini memang meresahkan. Bukan berarti tidak boleh berkomentar, tapi membanjiri kolom komentar, dengan promosi ilegal seperti itu, akan merusak kualitas interaksi dan kenyamanan pengguna.

Di Youtube, para kreator, khususnya di Indonesia, mulai resah dengan fenomena ini. Penyebabnya, selain ilegal, jumlah komentar yang terlalu banyak membuat mereka keteteran.

Dihapus secara manual, bahkan di-report, selalu ada lagi dan ada lagi. Saking meresahkannya, Youtuber Ferry Irwandi sampai membahas fenomena ini secara khusus, lengkap dengan tips dan triknya dalam video berikut:


Selain di Youtube, spam komentar promosi judol sebenarnya juga hadir di platform media sosial lain, bahkan platform menulis seperti Kompasiana. Modusnya, para penyebar komentar ilegal itu membuat akun di Kompasiana, alias "menyamar" sebagai Kompasianer.

Kompasianer gadungan ini biasanya berkomentar di postingan, yang dinilai punya trafik lumayan. Umumnya, mereka tidak membuat satu pun artikel atau aktif menilai artikel Kompasianer lain.

Fenomena ini sebenarnya sudah ada di Kompasiana sejak beberapa tahun terakhir. Sejauh ini, gangguan relatif bisa diatasi, karena Kompasianer cukup proaktif dalam melapor, sementara admin terbiasa bergerak cepat.

Tapi, ketika spam komentar promosi judol merajalela di media sosial, Kompasianer dan admin perlu lebih waspada. Jangan sampai, kolom komentar di Kompasiana kebanjiran spam komentar promosi judol.

Di sini, seharusnya mulai ada kesadaran kolektif, mengapa spam komentar itu bukan perilaku yang pantas dibiasakan, khususnya di platform seperti Kompasiana. Bukan tidak boleh berkomentar, tapi kalau sampai dibiasakan, ini tidak sehat.

Selain rawan menimbulkan rasa kurang nyaman, spam komentar rawan merusak ekosistem sebuah platform dalam jangka panjang. Pada konteks spam komentar promosi judol, komentar ilegal yang membanjiri, tanpa ditertibkan, bisa berdampak negatif.

Bayangkan, seberapa repot keadaan, kalau misal (amit-amit) Kompasiana kena semprit, gara-gara disangka terang kekurangan erangan mempromosikan judol. Padahal, itu bisa dicegah sejak dini.

Maka, ketika ada banyak komentar dalam tulisan kita di Kompasiana, kita perlu melihatnya dalam perspektif waspada. Bisa jadi, ini hanya komentar spam promosi judol, yang perlu dihapus.

Dengan bergulirnya dinamika situasi, sudah seharusnya pemerintah dan pihak-pihak terkait makin gencar menutup celah-celah yang ada. Jika tidak, kerusakan (dalam bentuk apapun) akan sulit dibendung.

Bisa?

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun