Permainan yang menggunakan tongkat untuk berjalan. Bertujuan melatih ketangkasan.
5) Kelereng
Permainan dengan menggunakan biji kelereng atau buah gewang tua. Biasanya dimainkan baik laki-laki maupun perempuan. Tujuannya yang melatih ketangkasan dan kemampuan membidik.
6) Rosotan
Permainan rosotan atau luncuran tradisional biasanya dilakukan di tanah miring yang ada rumput berupa alang-alang dengan menggunakan pelepah kelapa atau pinang, anak-anak biasanya berkejaran melakukan rosotan atau luncuran dari atas tanah miring. Tujuannya untuk rekreasi ketangkasan.
Semua permainan tradisional ini pernah dimainkan oleh penulis bersama dengan teman-teman. Seruh banget dan pengaruhnya besar bagi pertemanan. Hingga sudah tua pun masih terkenang terus masa-masa itu.Â
Apa dan Bagaimana dengan anak-anak zaman naw?
Seiring perkembangan zaman, anak-anak zaman naw hampir-hampir mulai meninggalkan atau melupakan permainan-permainan tradisional bila tidak ada yang mengajari mereka.
Di wilayah kami di NTT dan terkhusus di kabupaten Belu, beberapa permainan tradisional masih bisa ditemukan pada anak-anak zaman naw. Misalnya  bermain kelereng; petak umpet, permainan bola, tali merdeka (dari karet), namun ta seseruh zaman kami dulu. Mengapa demikian? Karena anak-anak zaman naw selain kurang berminat, mereka juga masih punya pilihan permainan lain yaitu bermain  game di HP, atau menonton televisi.Â
Dibandingkan dengan anak-anak sebelumnya yang suka mencari teman untuk bermain, anak-anak sekarang (zaman naw) lebih suka menyendiri untuk bermain game dari HP atau gadget yang menyebabkan menjadi kecanduan. Kalau pun mereka bermain bersama teman, mereka lebih suka menonton game di HP atau televisi.
Bagaimana Seharusnya
Bertepatan dengan Hari Anak Nasional ini, baiklah para orang tua di rumah dan guru di sekolah mengajak dan mengajari anak-anak zaman naw, permainan-permainan tradisional yang bermakna paedagogik dan memiliki pesan-pesan moral dan sosial untuk pendidikan karakter yang baik.