Sekali lagi aturan itu berlaku untuk semua. Supaya para remaja memahami apa yang akan terjadi bila mereka melanggar aturan, maka perlu didiskusikan dan disepakati bersama konsekuaensi apa yang terjadi bila seseorang melanggar aturan.Â
Sekali lagi sikapi semua aturan dan konsekuensi dengan lemah lembut. Itu yang diharapkan.Â
Keempat, Fokus pada perilaku baik anak
Perlu diingat bahwa penguatan positif merupakan strategi yang efektif termasuk bagi remaja. Remaja tetap ingin dicintai oleh orang tua. Orang tua mesti fokus pada perilaku yang baik dari anak.Â
Sejahat-jahatnya atau seburuk-buruknya perilaku remaja, pasti ada perilaku yang baik juga. Maka sebagai orang tua kita mesti fokus untuk mengembangkan perilaku atau perbuatan baik anak.
Menghargai perilaku yang positif anak remaja itu penting. Karena dengan itu mereka merasa dihargai oleh orang tua. Bahwa perbuatan baik mereka ada nilainya bagi orang tua.Â
Kepada orang tua diminta untuk meluangkan waktu sejenak untuk mengenali lebih dalam prestasi dan perilaku baik anak, agar pada waktunya mereka dihargai.
Kelima, Ajak anak melakukan konseling
Dalam arti anak diberitahu bahwa untuk mencari jalan keluar atau solusi terhadap masalah yang dihadapinya, kita butuh bantuan orang lain.Â
Melakukan konseling dengan pihak lain yang dianggap lebih mampu menghadapi persoalan pemberontakan anak remaja. Misalnya bisa berkonsultasi dengan dokter, psikolog, psikiater atau dengan pimpinan agama.
Tapi dalam hal ini anak harus diberitahu. Maka hindari mendikte anak, seolah-olah dia tidak tahu apa-apa.
Kesimpulan
Nah, itulah lima cara yang tepat dan jitu bagaimana menghadapi remaja yang memberontak. Â
Saya percaya setiap orang tua pasti punya cara-cara tertentu menghadapi anak remaja yang suka memberontak. Sebab tidak ada orang tua yang menghendaki agar anak remaja-nya terus memberontak tanpa ada jalan keluar dan sikap yang tepat menghadapinya.