Rezim ini ibarat badut politik: pintar bersandiwara, bodoh dalam kerja nyata. Mereka jago mengumbar mimpi manis, tapi lupa bahwa rakyat tidak bisa makan janji.
1. Ekonomi Hancur, Rakyat Disuruh Tahan Lapar.
Harga beras, BBM, listrik, dan kebutuhan pokok melambung. Solusi pemerintah? Pidato panjang penuh teori, seakan rakyat bisa kenyang hanya dengan kata-kata. Ironinya, pejabat mereka tetap pesta pora di hotel mewah dengan uang pajak rakyat.
2. Hukum Jadi Dagangan.
Di negeri ini, penjara hanya untuk rakyat kecil. Koruptor miliaran bisa bebas dengan senyum lebar, bahkan difasilitasi karpet merah. Hukum diperdagangkan, aparat jadi pelayan elit, dan rakyat dibiarkan jadi sapi perah.
3. Demokrasi Cuma Panggung Wayang.
Apa gunanya pemilu jika kursi kekuasaan hanya diwariskan? Apa artinya kebebasan berpendapat kalau kritik selalu dibungkam? Demokrasi kita sudah diperkosa, dijadikan alat legitimasi oligarki yang rakus.
4. Rezim Tanpa Nurani.
Mereka menyebut diri pemimpin bangsa, tapi yang mereka pimpin hanyalah rekening bank pribadi. Rakyat bukan lagi prioritas, melainkan korban. Ironi terbesar adalah mereka berani menyebut kegagalannya sebagai "keberhasilan."
Kesimpulan:
Rezim ini gagal total. Gagal jadi pemimpin, gagal jadi pengayom, bahkan gagal jadi manusia yang punya hati. Yang mereka kuasai hanyalah seni pencitraan dan cara memperkaya diri. Rakyat muak, tapi mereka tetap tuli.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI