Mohon tunggu...
mort retardée
mort retardée Mohon Tunggu... Penulis

Menulis, membaca , rekreasi. Jika gagal jangan takut untuk mencoba kembali.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Aksi 25 Agustus, Suara Rakyat Melawan DPR

25 Agustus 2025   06:41 Diperbarui: 25 Agustus 2025   06:41 56
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar dokumen Pribadi 


Aksi demo 25 Agustus bukan sekadar kerumunan massa yang turun ke jalan, melainkan sebuah simbol dari keputusasaan rakyat terhadap wakilnya di parlemen. DPR yang seharusnya menjadi representasi suara rakyat justru semakin hari kian jauh dari realitas rakyat. Kenaikan gaji, pengesahan kebijakan yang lebih menguntungkan elit, hingga sikap abai terhadap krisis ekonomi dan sosial membuat masyarakat merasa tidak lagi memiliki wakil yang layak dipercaya.

Seruan "turunkan DPR" yang menggema dalam aksi ini adalah bentuk kritik paling keras terhadap lembaga yang dianggap sudah kehilangan legitimasi moral. Bagaimana mungkin rakyat harus terus membiayai kemewahan wakilnya, sementara mereka sendiri kesulitan memenuhi kebutuhan pokok? Bukankah DPR seharusnya berdiri di barisan terdepan memperjuangkan hak rakyat, bukan malah sibuk dengan kepentingan partai dan kantong pribadi?

Demo 25 Agustus mencerminkan akumulasi kekecewaan. Ini bukan sekadar soal gaji DPR, melainkan soal keadilan, kesenjangan, dan hilangnya arah kepemimpinan politik. Tuntutan "menurunkan DPR" adalah bentuk desakan rakyat agar lembaga legislatif kembali pada jalur yang benar: transparan, pro-rakyat, dan akuntabel. Bila DPR tak lagi bisa menjalankan fungsinya dengan benar, maka sudah sewajarnya rakyat menggugat keberadaan mereka.

Sejarah membuktikan, suara rakyat yang bersatu mampu mengguncang kursi kekuasaan manapun. Aksi 25 Agustus adalah momentum pengingat bahwa rakyat adalah pemilik kedaulatan sejati, dan DPR hanyalah mandat yang bisa sewaktu-waktu di

cabut.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun