Mohon tunggu...
Yoga Prasetya
Yoga Prasetya Mohon Tunggu... Penulis - Penjelajah

Menulis buku: Kepada Toean Dekker (2018), Antologi Kalimats Koma (2019), Retrospeksi Sumir (2020), Semesta Sang Guru (2021), Romansa Kusuma (2022), Astronomi Hati (2023), Kipas Angin (2024)

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Puisi Tanpa Apresiasi Episode 22

20 Maret 2023   06:10 Diperbarui: 20 Maret 2023   06:21 42
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Puisi Tanpa Apresiasi Episode 22

Lampu masih menyala, tetapi raga telah lelah. Motor masih berjalan, tetapi jiwa telah menua. Jam masih berdetak, tetapi semangat telah rusak. Jalan tetap berlubang, demikian juga hidup ini yang tak berkembang.

Kupu-kupu tertawa, burung-burung tertawa, tikus-tikus ngakak, kecoak-kecoak ngakak, begitu lemahnya diri ini. Perkembangan zaman terkadang tidak sesuai dengan perkembangan batin. Lantas, yang menang adalah yang bangkit untuk terus berjalan dan berjuang.

Puisi Yoga Prasetya

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun