Sajak Ramadan Ramadan kembali menyapa membawa wangi yang dirindukan pengikut Nabi Muhammad.
Puisi Tanpa Apresiasi Episode 22Lampu masih menyala, tetapi raga telah lelah. Motor masih berjalan, tetapi jiwa telah menua. Jam masih berdetak,
Puisi Tanpa Apresiasi Episode 21Kata para legenda, hidup adalah pengorbanan. Kemarin berkorban, sekarang berkorban, dan esok pun berkorban.
Puisi Tanpa Apresiasi Episode 20Sendiri di perantauan, mencari sesuap nasi tetapi tiada nasi di perantauan. Hanya ada gandum dan anggur. Kulihat
Puisi Tanpa Apresiasi Episode 19Sakit telinga mendengarkan lagu-lagu yang menyayat hati. Namun, telinga harus terus mendengar agar terjaga
Puisi Tanpa Apresiasi Episode 18Datang tanpa undangan, bukan berarti tidak bisa memasuki pintu. Karena aku adalah malaikat yang terjebak dalam raga
Masa sulit tiadanya duit. Memang uang bukan segalanya, tetapi segalanya butuh harta. Sedih tetap bisa makan enak.
Puisi Tanpa Apresiasi Episode 16 Selayaknya kehidupan, yang pasti hanya kematian. Dan banyak wanita cantik yang hilang ditelan waktu.
Puisi Tanpa Apresiasi Episode 15 Aku salah memilih, tetapi tak bisa kembali. Menjalani hidup yang tidak seperti manusia biasa
Masih adakah kedamaian jiwa di dalam kota yang penuh polusi? Ditatap polisi yang siap memburu.
Puisi Tanpa Apresiasi Episode 13Apakah diri ini terlahir tanpa ada makna dalam hidup yang singkat di dunia? Selalu saja terjatuh di tempat yang sama
Puisi Tanpa Apresiasi Episode 12Jika tanpa ada rasa yang menggebu dalam hidup, maka sejatinya dia tak sedang hidup dalam dunia fana. Ia terbang
Puisi Tanpa Apresiasi Episode 11Kemarin tiada puisi terkirim. Awalnya lupa, tetapi harus diakui hati jadi tenteram. Tiada beban dalam hidup yang
Puisi Tanpa Apresiasi Episode 10Datang membuka pintu, mencari sesuatu yang ditunggu-tunggu. Sepertinya sudah ada, tetapi tiada yang membuka. Semoga
Puisi Tanpa Apresiasi Episode 9 Tentang uang semua mata jadi tertutup. Andai tiada uang, maka dunia jadi lebih baik. Apakah benar begitu? Nyatanya
Puisi Tanpa Apresiasi Episode 8Aku suka memandang langit yang cerah. Ditemani awan putih membentuk domba-domba yang bergerak diterpa angin. Dan
Puisi Tanpa Apresiasi Episode 7Duduk di taman depan sekolah, menikmati hidup dengan segelas teh susu yang diracik sangat sempurna. Di depanku
Paket Gerakan Sekolah Menulis Buku Segera TibaKabar bahagia datang dari kegiatan Gerakan Sekolah Menulis Buku (GSMB). Sejak bulan Oktober 2022
Menuju Festival Literasi Nasional 2023Bisakah penulis bertemu orang-orang hebat di Balai Kota Surakarta pada tanggal 4 Mei 2023? Bismillah, semoga
Puisi Tanpa Apresiasi 6Luka yang menimbulkan rasa sakit di dunia adalah bagian dari ujian.