Mohon tunggu...
Yat
Yat Mohon Tunggu... Sales - Puisi

Jalan-Jalan Imajinasi

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Mesin Hati

24 Agustus 2021   14:03 Diperbarui: 24 Agustus 2021   14:17 204
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Dengarkan aku cinta

Bila engkau mampu dengar jiwa ku

Bahkan dari dimensi mu itu

Maka jujurkanlah sedikit sebuah bisikkan

Biar ku tangkap desir-desir angin ketulusan

Jiwa ku tersesat cinta

Dalam mesin hati kita

Seakan mesin ini sungguh sempurna

Punya puisi sempurna cinta

Dan katakan itu 

Bila memang sempurna

Bahkan dari tanya yang telah terlambat 

Engkau mungkin bisa jawab

Dari kejujuran ku yang tajam

Dari mesin kata-kata ini

Terlihat sangat sempurna

Bagi mereka, bukan

Aku melawan arus hati, cinta ku

Dalam perang jiwa

Yang mungkin sering mengoyak kesabaran ku

Andai aku bisa menjadi kulum gunung api, 

yang tenang

Andai aku mampu bisa jadi halilintar yang tenang, duhai cinta ku

Aku menjadi mesin hati

Dari rumus-rumus asmara

Novel-novel romansa

Bait-bait indah kata

Dan aku hanya ingin merasakan

Setiap huruf dari mesin puisi hati kita ini

Mesin kalimat romantis hati itu

Bangunlah cinta

Bangkitlah sebentar dari kubur mu

Jawablah sedikit pertanyaan ku

Jangan pernah ragukan

Kata maaf dan ikhlas ku

Ini mesin airmata

Memompa deru lautan kendali hidup

Aku terperangkap dalam sauh bajak hidup

Dan mungkin Tuhan telah izinkan

Mesin hati kita ini

Subuh mengarak matahari maju

Mengembala ternak-ternak takdir

Aku tidak akan membenci mu cinta

Bila ini mesin hati kita

Dan kita adalah kekasih mesin romansa

Maafkanlah aku hati mu cinta ini

Untuk rasa rumus mesin yang menggilai ku

Untuk hati,

itu terus mempertanyakan perawan jujur rasa

Dan waktu melerai kita dengan laknat

Untuk akhir tajam,

itu telah membunuh jiwa ku

Aku terbangun cinta

Dari tidur panjang 

Kebenaran panca indera takdir

Dari dalam penjara mesin hati

Aku seperti putri salju

Lalu hilang ingatan

Bagaimana kita yang romansa itu

Hanya jiwa dingin ku

Membuka pintu besi penjara ini

Lalu melangkah dengan semua letih

Aku harus ikhlaskan cinta

Mesin hati kita

Aku harus ikhlaskan

Mesin jiwa kita

Istirahatlah dengan tenang cinta

Aku sungguh telah memaafkan kita 

Aku sungguh telah memaafkan ibu kita

Aku sungguh telah memaafkan rasa malu

Aku sungguh telah memaafkan, 

panggung hidup ini ....

Sungguh cinta ku

Sungguh aku telah memaafkan dosa kita

Sungguh Tuhan telah membebaskan kita

Sungguh cinta ku

Sebab hidup merajut sulam darah kita ini

Mengalir rasa suka dan duka dari ayah ibu kita

Dan bila kita mungkin berakhir di sini

Untuk memainkan sebuah kata hormat

Maka kita telah menjadi rumus mesin hati ini

Kita yang menggenggam topeng

Dan bayangan kita bercermin refleksi

Bayangan mereka

Jangan katakan kita adalah bayangan altar pengorbanan cinta ku

Cinta ku

Kita dan hati mesin kita ini

Kita telah mampu bertahan

Untuk kebahagiaan mereka

Ini kado terindah kita

Untuk jiwa kita ini cinta

Istirahatlah sekarang dengan tenang

Istirahatkanlah amarah kita

Cinta ku

Kita dan hati mesin kita ini

Kita telah mampu bertahan

Ini kado terindah kita

Untuk semua harga diri

Dan rasa hormat itu

Aku harus teruskan langkah tubuh ini, 

duhai cinta ku

Tanpa mesin hati mereka

Copyright (c) Yat, 24 Agustus 2021

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun