Mohon tunggu...
Yana Haudy
Yana Haudy Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Ghostwriter

Istri petani. Tukang ketik di emperbaca.com. Best in Opinion Kompasiana Awards 2022.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Artikel Utama

Kurangnya Pemahaman Orangtua tentang Kurikulum Merdeka

19 Desember 2022   08:16 Diperbarui: 19 Desember 2022   10:32 3833
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Kurikulum Merdeka (Sumber: Kompas.id/HERYUNANTO)

Kampus Merdeka merupakan bagian dari kebijakan Merdeka Belajar Kemdikbudristek yang memberikan kesempatan pada mahasiswa untuk mengasah kemampuan sesuai bakat dan minat dengan terjun langsung ke dunia kerja sebagai langkah persiapan karier.

Sementara itu, karena Merdeka Belajar di sekolah adalah merdeka mengeksplorasi bakat dan minat siswa, maka kegiatan belajar-mengajar antarkelas bisa berbeda, apalagi antarsekolah. 

Itulah sebab di dalam Kurikulum Merdeka ada Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila yang jadi bagian dari Merdeka Belajar. Pelajaran dan pembelajaran berbasis proyek-proyek edukasi.

Bentuk baku dari kata 'projek''adalah 'proyek', entah mengapa Kemdikbudristek yang membawahi Badan Bahasa selaku pembuat KBBI memilih kata tidak baku daripada yang baku.

***

Orangtua yang anaknya sudah dapat IKM dapat mempelajari buku teks yang digunakan dalam Kurikulum Merdeka dengan mengakses laman buku.kemdikbud.go.id.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun