Mohon tunggu...
Y. Airy
Y. Airy Mohon Tunggu... Freelance Writer -

Hanya seseorang yang mencintai kata, Meraciknya.... Facebook ; Yalie Airy Twitter ; @itsmejustairy, Blog : duniafiksiyairy.wordpess.com

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Wild Sakura #Part 22 ; Aku Jatuh Cinta pada Kalian Berdua

18 Mei 2016   16:30 Diperbarui: 24 Mei 2016   06:28 201
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Danu termangu memikirkan perkataan istrinya yang di anggapnya gila itu, mana mungkin ada seorang ibu yang mengijinkan putranya memiliki simpanan selain gadis yang semestinya menjadi istrinya? Atau mungkin, istrinya hanya sedang berusaha menenangkan emosinya saja?

* * *

Sonia tersentak dari lamunannya ketika mendengar suara pintu di gedor, ia sedang rebahan untuk mengistirahatkan tubuhnya. Iapun bangkit, siapa yang bertamu? Ia masih diam menatap pintu, atau jangan-jangan itu Ryan lagi? Mau apalagi anak itu?

Sonia langsung membuka pintu, matanya melebar mendapati sosok yang berdiri di depan kamarnya. Remon menatapnya tajam dengan sunggingan senyum penuh arti, dua orang lainnya berdiri di belakangnya. Dan kedua orang itu langsung menerobos masuk, Sonia tak sempat berteriak, kedua orang itu langsung mencengkeram kedua lengannya, sementara Remon menutupkan telapak tangannya yang kekar ke mulutnya. Membekapnya dan mendorongnya masuk ke dalam, menyandarkannya ke tembok agar tak terlihat dari luar apa yang sebenarnya terjadi.

Sonia mencoba meronta, tapi saat ini kekuatannya tak seimbang. Apalagi tadi ia sedang mulai mengantuk, ia ingin berteriak tapi hanya bunyi, "hem...hem...hemmmm!" yang keluar dari mulutnya.

"Kamu pasti terkejut, kenapa aku menemuimu?" tanya Remon lirih, "kamu cukup berani ya?" lanjutnya, "kamu tak hanya mendekati Dimas, tapi kamu juga merayu Rocky. Apa yang sebenarnya kamu inginkan?"

Nafas Sonia tak beraturan, kedua lengannya masih mencoba meronta. Tapi cengkraman dua orang itu justru kian kuat, membuatnya sakit.

"Kamu mau uang, aku akan kasih berapapun yang kamu mau. Tapi jauhin Dimas, karena Dimas sudah memiliki gadis yang jauh lebih sepadan dari kamu. Kalau kamu ingin kesenangan, aku bisa memberikannya sama kamu!" tawar Remon. Sonia memelototkan matanya. Berhenti meronta, nafasnya juga mulai teratur. Remon bisa merasakan itu, maka iapun dengan perlahan menjauhkan tangannya dari mulut Sonia karena ia yakin gadis itu tidak akan berteriak.

Dan memang benar, Sonia tidak berteriak selain menghujaminya dengan tatapan tajam yang menusuk. Remon menyunggingkan senyum nakal, "aku tahu kamu cantik, Sonia. Teramat cantik!" pujinya, "siapa yang tak tergoda oleh kecantikan sepertimu, tapi kamu salah menggunakannya untuk Dimas. Kalau kamu ingin menggunakan parasmu untuk menggoda pria kaya, kamu harus lebih pintar!"

"Aku bukan perempuan seperti itu!" gerutu Sonia. Remon justru kembali menyunggingkan senyum, senyum ejekan sekarang, "akui saja, setelah keluar dari penjara..., kamu butuh materi kan. Aku bisa kasih berapapun yang kamu mau, asal..., pertama, kamu jauhin Dimas. Kedua,___" Sonia bisa merasakan hal tidak baik ada di dalam otak pria itu, maka iapun menghardik lebih dulu sebelum Remon melanjutkan kalimatnya.

"Kamu pikir, aku adalah salah satu gadis yang akan tergoda oleh uangmu. Dan menjual harga diriku demi uangmu?" Sonia menggeleng, "nggak!" tegasnya membuat Remon merubah mimiknya, "kamu salah Remon Mahendra!" kini ia lebih berani dengan hanya menyebutkan namanya saja, "uangmu nggak akan bisa membeliku!"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun