"Tapi noona..."
"Aku ingin menenangkan diri, Bojin. Tolong aku ya?" aku memohon padanya.
Bojin akhirnya mengangguk, meski wajahnya terlihat tak bahagia.
"Baiklah. Apa ada sesuatu yang ingin noona makan? Aku bisa pesankan..."
"Tidak, coklat panas cukup untukku, untuk sekarang. Aku akan makan kalau aku lapar, Bojin. Ya? Tolong jangan suruh aku makan sekarang."
Bojin menghela nafas panjang. Aku bersandar di sofa dengan lelah. Aku benar-benar merasa tak bertenaga lagi. Donghyun, tolong... tolong jangan muncul di hadapanku lagi.
***
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!