Mohon tunggu...
May Lee
May Lee Mohon Tunggu... Guru - Just an ordinary woman who loves to write

Just an ordinary woman who loves to write

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

[Novel] You Are (Not) My Destiny [40]

31 Mei 2021   10:47 Diperbarui: 31 Mei 2021   10:54 228
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Novel. Sumber ilustrasi: PEXELS/Fotografierende

(BLACKPINK -- Hope Not)

Dia menyerahkan tisu padaku dan aku berusaha mengendalikan tangisku.

"Satu, aku tau noona pasti tidak bisa makan dan beristirahat dengan baik. Lihat lingkar mata ini! Lihat, noona juga tampak kurus! Tak ada gunanya menyiksa dirimu begini, noona. Aku tau, ketika dunia kita hancur, kita akan cenderung menyakiti diri kita sendiri, tapi apa gunanya itu? Noona mau mati? Lalu apakah setelah mati noona akan bahagia lagi? Kalau bisa jujur kukatakan, matipun tidak akan mengubah apapun yang sudah terjadi, ataupun membuatmu bahagia."

Aku tak percaya Bojin bisa mengatakan sesuatu yang sangat tajam seperti itu, tapi kata-katanya menusuk hatiku, dan aku tau aku memang bersalah... pada diriku sendiri. Dia benar, menyakiti diriku sendiri tidak akan membuatku bahagia. Hidup seperti zombie tidak akan menolongku.

"Kedua, noona... temuilah Donghyun ya? Noona tak tau betapa dia mengkhawatirkanmu. Aku juga mengkhawatirkanmu, semua orang juga mengkhawatirkanmu... tapi noona tau bagaimana perasaannya padamu. Dia tampak murung akhir-akhir ini dan tak bisa lepas memandangi ponselnya. Jadi aku yang menanyainya... dan dia akhirnya menceritakan apa yang terjadi padamu. Dia juga merasa bersalah karena mengungkapkan perasaannya di hadapan Hyunah... tapi apakah benar itu yang membuat noona menghindarinya?"

Donghyun...aku menghela nafasku panjang.

"Tidak, aku tak ingin menemuinya. Aku memang menyangka bahwa dia mungkin masih memiliki perasaan itu padaku... aku bisa melihatnya selama ini... aku selalu bisa merasakannya. Memang, apa yang dikatakannya di hadapan Hyunah membuatku tersadar, bahwa yang kusangka selama ini ternyata benar... tapi aku merasa tidak pantas untuknya."

"Noona, hentikanlah perasaan tidak pantas itu... apa sih yang noona pikirkan?"

"Bojin, aku pernah menolaknya. Mungkin kau tidak tau tentang ini... tapi sebelum aku bersama Chungdae dulu, aku sempat sangat dekat dengannya... dan akhirnya aku menolaknya dan memilih Chungdae. Dan setelah aku meninggalkan Chungdae, aku bisa seenaknya kembali pada Donghyun? Apakah itu adil untuknya?" tanyaku frustasi.

"Loh, tidak ada salahnya dengan itu. Noona hanya menyambut perasaannya. Aku tau noona juga memikirkannya. Noona juga masih memiliki perasaan itu. Mungkin aku tidak tau sedalam apa perasaan noona padanya, tapi aku yakin... perasaan itu ada."

"Maaf, Bojin, aku tak bisa melakukannya. Bisakah kau memberitaunya... untuk tidak berusaha mendekatiku lagi? Lihat apa yang Hyunah lakukan hanya karena dia menyukai Donghyun? Keberadaan aku di dekat Donghyun tidak menguntungkannya. Aku tidak ingin membuat Donghyun celaka."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun