Mohon tunggu...
May Lee
May Lee Mohon Tunggu... Guru - Just an ordinary woman who loves to write

Just an ordinary woman who loves to write

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

[Novel] You Are (Not) My Destiny [22]

14 Februari 2021   20:55 Diperbarui: 14 Februari 2021   21:28 334
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Novel. Sumber ilustrasi: PEXELS/Fotografierende

Chungdae sudah menarik tanganku meskipun aku meneriakinya "gila" sambil tertawa. Tapi mendadak dia berhenti menarikku dan mengambil ponsel dari sakunya.

"Ya, Jehoon-ssi? Hah? Apa? Kenapa bisa begitu? Sekarang? Aku... ya baiklah, tunggu ya."

"Ada apa?"

"Noona, aku harus kembali ke backstage, katanya ada masalah dengan sound system kami... aku harus memastikannya tidak rusak ataupun terjadi sesuatu sebelum kami kembalikan ke gudang. Noona mau menungguku dimana?"

"Hmm karena sudah janji dengan Donghyun, kurasa aku akan mampir ke tempatnya. Kalau kau sempat, kita ketemu disana. Kalau tidak... mungkin kita ketemu di caf Eunyul eonni saja."

"Oke noona. Aku akan menelepon noona kalau masalahnya sudah selesai ya."

Aku melambai pada sosoknya yang berlari cepat menjauhiku. Yah, pacarku sangat sibuk. Tak apalah, aku akan ke Haunted Maze duluan kalau begitu. Aku meneliti peta yang dari tadi kusimpan dengan baik di dalam tas selempang kecilku dan meneliti jalan mana yang harus kuambil. Aku harus ekstra hati-hati karena aku buta arah. Akhirnya sambil terus melihat ke peta itu, aku sampai ke area Haunted Maze. Hanya ada sekitar 4 orang yang mengantri di depan wahana itu. Aku kagum ketika melihat mahasiswa kedokteran yang pasti berjuang sangat keras mengubah area parkir dengan rumput-rumput pendek ini menjadi seperti maze dengan dinding yang dibuat dari kardus. Tapi tentu mereka tidak menggunakan sembarang kardus, dindingnya tampak cukup kokoh dan aku yakin cukup tebal juga. Seperti wahana lainnya, aku harus mengisi daftar nama di ipad yang dipegang oleh mahasiswa penyambut tamu. Mahasiswa yang menyambutku terlihat sangat muda, mungkin dia seumuran dengan Donghyun, dan dia tampak bersemangat saat menemaniku mendekati antrian.

"Selamat malam. Ada beberapa peraturan yang perlu aku jelaskan kepada tamu yang akan mencoba Haunted Maze."

"Oh ya silakan."

"Yang pertama, kami tidak mengizinkan tamu kami mengambil foto ataupun video, juga tidak boleh menggunakan cahaya dari ponsel, jadi ponsel bisa dititipkan pada kami, dan bisa diambil di jalan keluar nanti," jelas mahasiswa itu cepat, "maze punya lima jalan keluar yang cukup berdekatan dan lima jalan buntu. Jika memang menyerah, silakan tembakkan pistol ini ke atas. Pistolnya akan mengeluarkan asap bercahaya dan kami bisa menjemputmu. Kamu juga harus masuk sendirian. Kami akan memberi jarak lima menit antara tiap tamu untuk masuk maze. Kalau perjalananmu lancar, hanya butuh waktu lima menit untuk keluar dari maze. Kami juga punya peraturan tamu tidak boleh keluar lewat jalan masuk, akan ada hantu yang berjaga di dekat pintu masuk dan mengusir tamu kalau mereka mencoba keluar dari sana. Apakah itu cukup jelas?"

Kurasa aku akan baik-baik saja. Aku bukannya tidak takut dengan hantu dan hal-hal mistis, tapi yang di dalam semuanya palsu kan? Dengan pemikiran itu kurasa aku akan baik-baik saja. Aku menganggukkan kepalaku.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
  15. 15
  16. 16
  17. 17
  18. 18
  19. 19
  20. 20
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun