Mohon tunggu...
May Lee
May Lee Mohon Tunggu... Guru - Just an ordinary woman who loves to write

Just an ordinary woman who loves to write

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

[Novel] You Are (Not) My Destiny [8]

6 Desember 2020   11:26 Diperbarui: 6 Desember 2020   11:32 103
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Novel. Sumber ilustrasi: PEXELS/Fotografierende

Tumben rasanya Joonki bisa berpikir begitu cepat.

"Tadi hyong kirim pesan, katanya sebentar lagi sampai kesini," lapor Donghyun.

"Kalau begitu kita mulainya nanti saja ketika mereka sampai," usul Chinye sambil memandangi dekorasi pita dan kotak hadiah palsu yang baru selesai dikerjakannya.

"Chungdae, tolong bantu Bojin membawa hidangan pembuka dari bawah."

Aku tak tau sejak kapan Choeun noona ada di sampingku. Aku memandanginya sambil cemberut.

"Kenapa harus aku?"

"Kenapa kau cemberut begitu? Haruskah kusuruh Donghyun? Tapi dia terlihat lebih sibuk daripada kau yang hanya termenung begitu."

Daripada Choeun noona menyuruh Donghyun, lebih baik aku saja yang turun. Aku sebenarnya tidak suka membantu Bojin-ssi, tapi apa yang bisa kulakukan kalau Choeun noona yang memintanya? Aku turun dan melihat keadaan lantai satu kafe yang masih cukup ramai. Million Stars mengadakan event selama 3 hari dimulai malam ini, jadi kurasa para pengunjung tertarik dengan event itu. Event yang bernama Secret Santa itu memang ide Choeun noona yang sangat baik, yang melibatkan diskon special, kado tersembunyi dan kado pilihan. Kafe juga dihias sedemikian rupa dengan warna hijau, merah, emas dan perak; tapi aku suka dengan warna-warni yang menyolok ini. Saat itulah aku melihat sebuah taksi berhenti di depan kafe dan Dongsun turun bersama Eunyul noona dari sana. Aku melihat beberapa plester tertempel di lengan Eunyul noona, karena jaketnya hanya disampirkan di bahunya. Kaget, aku berlarian keluar.

"Apa yang terjadi?" tanyaku sambil menahan pintu agar tetap terbuka.

"Ceritanya panjang. Ayo kita naik saja dulu," ajak Dongsun.

Aku menggerutu karena aku harus mengarang-ngarang bagian potongan cerita yang tidak kudengar karena aku sibuk naik turun bersama Bojin-ssi, tapi Donghyun yang selalu lincah menolong itu juga ikut naik turun bersama kami. Yah syukurlah, pekerjaan ini jadi cepat selesai.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
  15. 15
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun