Mohon tunggu...
May Lee
May Lee Mohon Tunggu... Guru - Just an ordinary woman who loves to write

Just an ordinary woman who loves to write

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

[Novel] You Are (Not) My Destiny [8]

6 Desember 2020   11:26 Diperbarui: 6 Desember 2020   11:32 103
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Novel. Sumber ilustrasi: PEXELS/Fotografierende

"Noona melompat keluar jendela?" tanya Hyeil hyong dengan suara agak keras, terdengar terkejut.

"Yah, aku tak punya jalan lain kan? Kalau aku tak melakukan itu, mungkin aku akan disana semalaman," jawab Eunyul noona santai, seakan melompati jendela adalah kegiatan sehari-harinya.

"Aku kan sudah bilang, cek barang bawaan sebelum keluar rumah," ujar Choeun noona sambil mendesahkan nafasnya panjang.

Begitulah noona-ku, dia sering sekali "mengomeli" siapapun di sekitarnya yang melakukan tindakan ceroboh. Aku duduk di sampingnya dan mengelus pundaknya menenangkannya.

"Iya, maaf, aku terburu-buru. Ngomong-ngomong laptop dan tasku tertinggal disana."

"Lusa kita ambil kesana, aku akan menemani," ujar Dongsun sambil memandang lekat mata Eunyul noona.

"Oh ya, dan bawa laptop noona kepadaku, biar aku lihat dimana salahnya laptop itu," pinta Hyeil hyong.

Choeun noona masih sibuk menelusuri luka-luka Eunyul noona (yang terluka sudah tampak santai sekali tapi Choeun noona sangat khawatir) yang duduk di sampingnya.

"Jadi kami sempat beli gaun baru. Ini yang kupakai. Kan tidak mungkin aku datang kesini dengan baju yang ada bercak darahnya," canda Eunyul noona, "masih ada loh luka-luka di kakiku. Untungnya tertutup rok gaun yang panjang ini."

"Kau masih bisa bercanda eonni," protes Choeun noona sambil berteriak kesal.

Dan kekesalanku yang sempat mereda karena sibuk mencerna cerita yang terkesan tak masuk akal namun benar-benar terjadi pada Eunyul noona, timbul lagi ketika Bojin-ssi duduk di seberangku, tepatnya di samping Donghyun. Aku melirik wajah Donghyun dan aku yakin, meski hanya beberapa detik, menangkap ekspresi tidak suka disana. Namun Yeowoo yang duduk di sisi Bojin-ssi yang satunya, tampak tenang-tenang saja. Kami duduk di dua meja panjang yang sudah disatukan. Hyeil hyong duduk di sebelah kananku dan Choeun noona di sisi kiriku, lalu berurutan ada Eunyul noona dan Dongsun. Di ujung yang agak jauh sana di sisi seberang, Youngkyong duduk disana (seberangnya kosong tapi dia tampak bahagia, menurutnya dia bisa meletakkan lebih banyak makanan disana), lalu di sebelahnya ada sahabatnya Chinye, lalu Joonki berhadapan dengan Eunyul noona, di seberang Choeun noona duduk Donghyun dan Bojin-ssi di seberangku, lalu di seberang Hyeil hyong ada Yeowoo. Kami mulai makan hidangan pembuka yang berupa salad buah-buahan (Choeun noona mengambil banyak sekali anggur dan aku membantunya mencurinya juga). Lalu sebelum makan menu utama, kami akan bertukar kado Secret Santa juga. Jadi kami mengadakan undian dan menerima satu nama dan nama itu harus dirahasiakan dari siapapun, lalu kita harus membelikan kado untuk orang itu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
  15. 15
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun