Mohon tunggu...
May Lee
May Lee Mohon Tunggu... Guru - Just an ordinary woman who loves to write

Just an ordinary woman who loves to write

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

[Novel] You Are (Not) My Destiny [8]

6 Desember 2020   11:26 Diperbarui: 6 Desember 2020   11:32 103
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Novel. Sumber ilustrasi: PEXELS/Fotografierende

My love

(Ha Sungwoon -- I Fall in Love)

"CHUNGDAE, WOW KAU ROMANTIS SEKALI!" teriak Joonki, cukup keras untuk didengar seluruh orang yang berkumpul di meja kami.

Choeun noona hanya bisa menganggukkan kepalanya dengan matanya yang berbinar. Dia tampak sangat cantik dan menggemaskan saat itu. Aku mengambil kalung itu dari dalam kotaknya dan memakaikan di lehernya.

"Kalung ini dari bahan rose gold. Aku berharap noona suka, karena aku membelinya dengan tabunganku," jelasku perlahan, "love shape disini artinya cinta noona, dan bulatan berlian di tengah love shape itu artinya aku. Aku dikelilingi oleh cinta noona. Aku tak bisa hidup tanpa itu, aku senang berada di dalamnya. Karena itu, tetaplah selalu di sisiku."

Lebih banyak sorakan dan siulan di sekelilingku, tapi mataku hanya tertuju pada binar di mata Choeun noona. Andaikan kami sedang berdua saat ini, pastilah aku sudah menciumnya. Tapi dia menarikku dan memelukku erat.

"Terima kasih, Chungdae. Aku mau. Aku mau selalu di sisimu."

Cukup lama rasanya sorakan yang mengelilingi kami akhirnya berhenti dan kami akhirnya mulai makan enak. Memang kami tidak makan menu yang benar-benar mewah, tapi ini termasuk semua menu best seller di Million Stars: semua menu yang enak dan kami bisa makan banyak. Joonki adalah penyumbang terbesar di acara ini. Sudah hampir tengah malam saat kami menikmati pemandangan di taman belakang kafe yang sekarang kosong. Joonki berhasil menyalakan api unggun kecil dan Chinye mulai memanggang beberapa marshmallow dibantu Yeowoo.

"Chungdae."

Aku menoleh dan menyadari Choeun noona memanggilku dari arah tangga. Dia memberiku isyarat untuk naik ke atas bersamanya. Baiklah, ini kesempatanku untuk berduaan saja dengannya. Diam-diam karena takut yang lain tau aku menghilang, aku berjalan perlahan ke lantai dua dan karena pintu kantor terbuka, aku tau Choeun noona pasti menungguku disana. Aku menutup pintunya dan berjalan mendekati Choeun noona yang tersenyum lebar.

"Sekarang aku mau memberikan kadoku."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
  15. 15
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun