"Ada Kyu? Dia memanggilku..." tanyaku, tapi terdiam begitu melihat di sofa ruang tamu, duduklah beberapa orang, "lho? Leeteuk hyung, Kyu dan Yifang? Kalian semua disini?"
"Cepat duduk, oppa. Ada hal penting yang mau kami diskusikan," pinta Yifang.
Aku duduk bersama Leeteuk hyung dan Kyu, sedangkan Wookie dan Yifang di sofa yang lainnya.
"Kau putus dengan Meifen, mungkin kami tau sebabnya. Siwonnie, apa kau tidak merasa aneh dia meminta putus begitu saja? Padahal selama ini kalian akur-akur saja, kan?" Tanya Leeteuk hyung.
"Ng... aku juga merasa aneh sih. Tapi mungkin saja kan, kalau sebenarnya dia tidak mencintaiku? Dia masih mencintai Hangeng hyung sepertinya," jawabku.
"Tapi hyung, bagaimana kalau dia terpaksa melakukan itu? Hyung masih ingat dulu pernah disuruh putus dengan pacar hyung waktu high school oleh Choi ahjussi, karena pacar hyung itu gadis biasa?" Tanya Kyu gencar.
Mana mungkin aku melupakan hal itu. Gina, dia salah satu gadis yang membuatku benar-benar terpukau padanya. Tapi ya... appa tidak ingin aku berpacaran dengannya, dia menyuruhku menemuinya pada suatu siang dan memaksaku untuk putus dengannya. Dia bilang kalau aku tidak mau, dia akan memindahkan sekolahku...
"Tidak mungkin. Tidak mungkin appa ikut campur lagi kali ini. Aku sudah dewasa. Lagipula darimana appa tau soal Meifen?"
"Oppa boleh saja berpikir positif seperti itu, tapi bagaimana kalau pikiran Choi ahjussi belum juga terbuka? Dan mana mungkin Choi ahjussi tidak tau tentang Aqian? Kekacauan minum racun? Dan bawahannya?" tawar Yifang.
"Kalau... kalau begitu... kalau memang Meifen diancam... kenapa dia tidak memberitauku? Kenapa dia malahan menurut begitu saja?"
"Kalau soal itu, hyung perlu Tanya langsung pada Meifen," jawab Wookie.