Mohon tunggu...
May Lee
May Lee Mohon Tunggu... Guru - Just an ordinary woman who loves to write

Just an ordinary woman who loves to write

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

[Novel] | No Other, The Story [40/55]

26 Maret 2020   13:26 Diperbarui: 26 Maret 2020   13:29 119
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Novel. Sumber ilustrasi: PEXELS/Fotografierende

"Siwon oppa, kami datang!" teriak Manshi.

Aku bisa melihat celah-celah yang terbuka ketika Kangin hyung, Hangeng hyung, Kibummie, Sungminnie, Yifang dan Manshi semuanya menyerbu masuk. Mereka terlibat adu jotos yang seru. Tentu saja, sahabat-sahabatku ini luar biasa. Kangin hyung, guru taekwondo yang sangat kuat, tidak perlu diragukan lagi; Sungminnie, pencinta kungfu dan alat bela diri, sekarang sudah menyerang dengan toya-nya (tidak kusangka dia membawa itu) dan badannya yang lentur memberinya reflex yang luar biasa; Hangeng hyung, tentu saja seorang jagoan kungfu; Yifang, aku baru pertama kali melihatnya mempraktekkan banyak ilmu taekwondo, tapi banyak juga yang roboh karena triknya; Kibummie, sering latihan boxing, jadi dia juga cukup lincah untuk urusan seperti ini; dan yang terakhir Manshi, yang kekuatan tubuhnya mungkin bisa dua kali lipat kekuatan Yifang, membanting orang-orang yang berusaha menghalangi kami. Tuhan, aku bahagia punya sahabat seperti mereka.

"Siwonnie, lewat sini!" seru Sungminnie, membuka jalan.

Kami berlari dengan dikawal Sungminnie. Ada yang berani menyentuh Meifen, dan Sungminnie dengan lincah menyingkirkan orang-orang itu (mereka ketakutan dengan toya Sungminnie) dan akhirnya kami masuk ke mobil Leeteuk hyung yang pintunya dibiarkan terbuka.

"Apa rencanamu selanjutnya, Siwonnie?" Tanya Leeteuk hyung mendesak, menjalankan mobil bahkan sebelum kami menutup pintu mobil mahalnya.

"Airport, hyung. Kami akan melarikan diri," jawabku, "err... Macao?"

"Macao! Tempat yang bagus!"

"Tapi sekarang masalahnya... ada kemungkinan appa sudah menutup semua sumber keuanganku, kecuali uang tunai yang aku pegang..."

Dan Leeteuk hyung menyodorkan kartu kreditnya ke belakang, ke kami. Meifen mengambilnya dengan tampang kebingungan.

"Pakailah dulu. Hubungi kami kalau ada apa-apa."

Aku dan Meifen saling bertukar pandang.

HALAMAN :
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun