"Karena aku tidak tau apa-apa makanya aku disini, makanya aku bertanya pada hyung. Kenapa semalam tidak ikut berkumpul di apartemen Yifang? Semuanya habis-habisan disana, terlalu senang Yifang sudah kembali. Hanya dua orang yang tidak ada, dan salah satunya hyung."
"Aku... sibuk."
"Pembohong! Aku semalam juga kebetulan lewat sini dan melihat mobil hyung disini. Hari inipun begitu. Ini jam kerja, hyung!"
Aku tersenyum tipis. Kyu, meski salah satu anak termuda di rombongan kami, punya kecerdasan yang luar biasa. Terkadang aku jadi berpikir... bagaimana mungkin kami punya dia, Wookie dan Kibummie, yang notabene semuanya muda-muda, tapi pandai membaca situasi.
"Aku putus dengan Meifen," kataku singkat, "jadi berikan whisky itu lagi untukku."
Ekspresi Kyu langsung berubah menjadi terkejut.
"Putus? Bagaimana mungkin..."
"Pokoknya putus. Berikan whisky itu."
"Tak akan pernah. Apa hubungan putus dari seorang cewek lalu mabuk-mabukan? Mabuk tidak akan menyelesaikan masalah, malahan akan menambah masalah."
"Kau tak tau apa-apa..."
"Aku tau. Karena aku dulu juga jatuh cinta pada Xili, dan aku sakit hati ketika dia jadian dengan Donghae hyung."