"Sudahlah, kita pulang saja. Rasanya kita juga tidak akan bisa bicara sampai selesai karena ini sudah malam. Kecuali kita perlu menginap," ujarku sambil tertawa dan menutup laptopku.
"Aku tidak keberatan menginap bersama miss," ucapnya lugas, "atau kita bisa lanjutkan di apartemen miss."
Aku nyaris kelepasan memukuli kepalanya, tapi ujung-ujungnya aku hanya mengelus puncak kepalanya.
"Jangan coba-coba denganku, Heo Chungdae."
Chungdae tertawa dan aku lega mendengar dia sudah tampak seperti dirinya lagi.
"Are you sure you aren't sick? Do you have any trouble?"
Chungdae tampak berpikir sejenak. Aku hampir yakin dia akan mengucapkan sesuatu, tapi detik berikutnya dia menggelengkan kepalanya.
"I'm okay miss. Don't worry."
"Remember you can come and talk to me anytime. And about anything, okay?"
"So it's okay for me to go to your place?" tanyanya sambil menaik turunkan alisnya.
Aku memutar bola mataku sambil membereskan mejaku, dia juga membereskan kertas-kertasnya.