"Ahhhhhh! Cokelat!"
        Yifang seperti biasa berteriak lebay, entah yang mana dulu yang mengusik inderanya, bau cokelatnya atau dia melihat bungkus cokelatnya.
        "Ah ya, tiga hari lagi kan memang Valentine, chagiya..." kata Yesung penuh sayang.
        "Aku mau cokelat..."
        "Nanti aku kasih deh."
        "Ngomong-ngomong Aqian, kau mau buat cokelat sebanyak itu? Semuanya?"
        Aku melihatnya menunjuk tiga tumpuk bungkusan cokelat berbagai variasi: dark chocolate, brown chocolate dan white chocolate. Aku mengangguk.
        "Sebanyak itu untuk apa?"
        "Ya untuk kalian semualah. Coba pikir teman kita ada berapa banyak, lalu memangnya aku tak tau kau makan cokelat bisa sangat banyak?" jawabku sambil nyengir.
        "Aku akan membelikannya banyak-banyak cokelat kalau begitu," Yesung yang menjawab.
        "Sudahlah, kalian berdua jangan ganggu konsentrasiku lagi. Sana ke tempat lain saja. Melihat kalian yang mesra-mesraan aku jadi iri."