"Ayo ke restoran fast food," ajakku sambil menunjuk resto di depan.
        Ketiganya mengangguk, maka kami ke resto. Seperti dugaanku, semua mata kini terpancang pada Yifang. Dia sudah nyaris sempurna, tinggal ditambah make-up.
        "Err... Manshi, kenapa mereka melihatku?" Tanya Yifang, lugu, atau bodoh, aku tak tau.
        "Karena kau keren. Setelah makan aku akan memakaikanmu make-up. Ayo, kita makan sambil ngobrol. Ngomong-ngomong, Meifen, kau Cuma makan salad?"
        "Aku vegetarian," jawab Meifen.
        Kami duduk makan setelah memesan beberapa dada dan paha ayam, hamburger dan kentang, juga minuman. Special untuk Meifen, dia makan salad. Lalu secara lugas, aku bercerita pada mereka bagaimana aku dibohongi si rakun jadi aku bisa disini, juga segala deritaku, aku tidak malu menceritakannya, mereka cukup bisa dipercaya. Yang mengagetkanku, mereka juga cukup terbuka, terutama Yifang, dia juga cerita tujuan mereka kesini.
        "Jadi, kau mau menyamar jadi orang itu, Manshi?" Tanya Yifang.
        "Boleh saja sih. Tapi bagaimana kalau KRYSD menyuruh kalian pindah ke apartemenku? Apartemenku kecil, kamarnya Cuma satu, tidak muat untuk kalian," jawabku.
        "Nah, kau pakai saja alasan itu, jadi kami tidak akan diusir ke tempatmu," usul Xili.
        "Ah... oke juga sih. Jadi... kerja, kuliah, tempat tinggal. Itu targetmu, Yifang?"
        "Yep."