"Wan," ia mendatangimu setelah keadaan sepi.
Kau kalah cepat menutup pintu.
"Aku mau tidur," tolakmu saat kambing itu telah berhasil memasukkan setengah tubuhnya ke rumah.
"Tolong aku!" ia menengadah. Matanya penuh harap.
"Tolong apa?" tanyamu tak tega.
"Umurku tinggal beberapa hari lagi jika tak kau selamatkan."
"Kau memang diciptakan untuk dimakan," jawabmu asal.
"Tapi aku bukan kambing. Kau tahu itu."
"Tapi aku tak percaya."
"Kurang dari seminggu lagi aku akan disembelih, kecuali jika aku lari."
"Ya sudah, lari saja."
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!