Mohon tunggu...
Erwin Noviawatii
Erwin Noviawatii Mohon Tunggu...

Ilmu Komunikasi C -Fishum-UIN Sunan Kalijaga-Yogyakarta-sulit memahami karakter orang, harus belajar mengendalikan emosi ketika banyak mendapat tekanan..belajar mulai dr sekarang agar berguna kelak jika berada dmanapun,kpanpun,dan brsama siapapun @2013

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Tentang Papa dan Cinta Pertamaku

23 Oktober 2014   06:23 Diperbarui: 17 Juni 2015   20:02 117
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

“ Kenapa dengan mama Pa?” tangisku memenuhi ruang Kpk.

“ Maafkan Papa Ren” isak Papa.

“ Ma, mama kenapa ma?” ku guncang-guncang tubuh Mama.

Mama tampak linglung. Tatapanya kosong. Oh tidak, Mama mengalami depresi hebat. Entah kabar apa yang diterima Mama hingga jiwanya begitu terguncang. Dia gila!

“ Dila? Hah, itu Dila?”

Aku melihat Dila. Terkejut, mengapa Dila bisa ada di gedung KPK? Pikiranku pecah antara Mama dan Dila. Akhirnya Tante Sisil , adik Mama datang menemui ku. Mama langsung dibawanya tanpa aba-aba. Papa hanya terdiam lesu melihat istrinya seperti itu.

Pikiranku kembali pada Dila, apa Dila bernasib sama denganku? Jantungku berdegup kencang, saat Dila ikut masuk ruangan ini. Diam. Mataku terus berkedip melihat Dila tertunduk ditemani ayah ibunya. Raut wajah Dila tak kalah terkejut saat melihatku diruang yang sama. Dia bergidik. Aku dan ayah ibu Dila diminta keluar oleh petugas. Pertanyaan hebat berkecamuk dibenakku, apa yang sebenarnya terjadi? Kenapa ada Dila?

“ Maaf buk, kenapa Dila ada disini ya? Saya teman sekolahnya”

“ Ah, kamu anak pak Fatahulun? ” tanyanya kaget.

“ Iya Buk ”

“ Oh Gusti” teriaknya malah semaikin menjadi-jadi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun