SUDAH SAATNYA KITA DI INDONESIA MENERAPKAN PERTANIAN & PETERNAKAN TIDAK MENINGGALKAN SAMPAH (ZERO WASTE = IMPLEMENTING AGRICULTURE & LIVESTOCK ACCORDINGLY NO WASTE).
4. PERLU ADA PERKEBUNAN JAGUNG SECARA NASIONAL AGAR BISA MENINGKATKAN DAYA SAING EXPOR HASIL UNGGAS.
Kebutuhan jagung untuk industri pakan unggas selama ini telah mencapai 9 jt ton pertahun untuk memenuhi produksi pakan unggas sebanyak 18 jt ton pertahun. Baru terpenuhi 16 jt ton dari jagung lokal di Dalam Negeri. Kekurangannya 3 jt ton dipenuhi dan disubtitusi oleh Gandum import dari AS.
Selain untuk industri pakan unggas, jagung dibutuhkan juga utuk industri makanan : Ciki dan sejenisnya dan lainnya. Kondisi jagung Nasional sangat tergantung kepada kebijakan importasi jagung yaitu Kamentan RI jika melakukan pelarangan importasi jagung apakah bisa bertahan, tanpa GODAAN importasi jagung dari AS, persediaan jagung kita dari dalam negeri sendiri sesungguhnya sudah surplus.
Kalau jagung AS masuk, maka harga jagung lokal bisa ambruk. Harga jagung AS lebih murah dari jagung lokal. Jagung AS Rp.4.000,- sampai gudang Indonesia, sedangkan jagung lokal Rp.4.700,- sampai dengan Rp. 6.000,-. Diperlukan strategi Jagung Nasional yang jenius dan smart untuk dapat menurunkan harga produksi jagung Nasional untuk meningkatkan daya saing hasil unggas Nasional. Sehingga bisa mengurangi sampai menghilangkan ketergantungan dari Impotasi jagung. Para pelaksana Perkebunan jagung adalah melibatkan para Perusahaan Pakan Unggas di Indonesia.
Untuk memenuhi kekurangan jagung sejumlah 3 jt ton pertahun dibutuhkan lahan baru/konversi tanaman seluas 500.000 Ha. dengan produksi minimal 3-4 ton jagung kering/Ha. Dalam periode satu tahun bisa 2 kali panen Jagung.
Permasalahannya Importasi jagung akan terus berlangsung, karena pabrik pakan unggas ingin untung besar dari Importasi jagung dan sesungguhnya selama ini mereka sangat mengabaikan Jagung DN karena tidak adanya regulasi dari Pemerintah tentang kewajiban tanaman Jagung di Dalam Negeri. Ini permasalahan tidak konsistennya para aparat pemberi izin Importasi jagung dari godaan motivasi rente cuan sekian rupiah per Kg-nya.
SOLUSI UNTUK PEMERINTAH BERSAMA SELURUH POTENSI PERUNGGASAN NASIONAL :
1. Sudah saatnya semua sentra potensial Protein dari Peternakan diseluruh Indonesia, perlu dibangun Cold Storage terpadu dengan pengelolaan dan pengolahan protein yang baik dan benar sehingga sebagian besar Protein Hewani dapat dikonsumsi publik dan selebihnya sebagai Cadangan Protein Negara (CPN) dengan harga yang terjangkau dan sebagian lagi untuk Pasar EXPORT sehingga pendapatan dibidang Peternakan bisa meningkat baik dalam bentuk Rupiah dan Dollar atau Euro.
2. INDONESIA WAJIB MENJADI PRODUSEN ANEKA PANGAN HIGIENIS UNTUK KEBUTUHAN PASAR DUNIA (Pasar Global). SEMUA INI AKAN BISA SECARA SIMULTAN MEMBERDAYAKAN SELURUH RAKYAT INDONESIA SEBAGAI UPAYA BERSEGERA MENINGKATKAN DAYA BELI RAKYAT terutama PETANI & PETERNAK serta NELAYAN.
3. Kredit Macet kepada para Pabrikan Pakan (FM) dan Breeding Farm (BF) dapat diputihkan atau diPusokan yang diutamakan untuk para UMKM, Petani, Peternak, dan Nelayan yang kreditnya macet akibat musibah bencana virus sejak Covid-19, serta adanya dampak Kartel & Monopoli sampai periode September-Oktober 2025 tersebut maka kita dukung Program Pemutihan Hutang Pengusaha, Petani, Peternak & UMKM di sektor Peternakan unggas.