Mohon tunggu...
Bhinneka
Bhinneka Mohon Tunggu... Model - PT. Bhinneka Mentaridimensi

Bhinneka adalah pionir e-commerce di Indonesia, yang hadir sejak 1993 di bawah perusahaan PT Bhinneka Mentaridimensi. Bhinneka melayani perorangan melalui Bhinneka.com (B2C), pengadaan perusahaan berbagai skala melalui platform b2b.id (B2B), pengadaan bagi lembaga pemerintahan melalui LKPP (B2G), maupun pengadaan mesin cetak digital berformat besar melalui Bhinneka Digital Printing Solutions (DPS).

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Artikel Utama

Siapkah Konsumen Indonesia Dilayani Robot Penjawab (Chatbot)?

13 April 2018   15:55 Diperbarui: 15 April 2018   09:56 3404
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pemberitahuan di awal merupakan hal yang penting dalam penerapan teknologi chatbot di Indonesia. Terlebih di industri-industri perdagangan dan jasa, termasuk e-commerce seperti Bhinneka. Pasalnya, ada berbagai keperluan yang mendorong konsumen menghubungi sebuah lembaga publik. 

Sebagian besar keperluan tersebut bisa diakomodasi dengan chatbot, sebagian lainnya hanya akan efektif bila tetap dilayani tenaga manusia.

"Misalnya untuk pertanyaan alamat toko, nomor teleponnya, jam operasional, email Bhinneka.com dan sejenisnya, tentu bisa dijawab dengan robot. Sedangkan untuk menanyakan harga, rekomendasi produk, memantau proses transaksi tentu masih memerlukan pengembangan lebih lanjut. Apalagi kalau komplain, akan tidak tepat apabila konsumen malah dihadapkan dengan robot," paparnya.

Demikian pula dengan Bhinneka, yang tengah mengembangkan chatbot-nya dan pertama kali ditampilkan di publik Januari lalu. Demonstrasi dipresentasikan Lodewijk dalam salah satu sesi di Internet Retailing Expo (IRX) Indonesia 2018, berupa beberapa basic inquiries.

CTO Bhinneka, Lodewijk Christoffel Tanamal (berdiri) dalam sesi terbatas di IRX Indonesia 2018, Januari lalu.
CTO Bhinneka, Lodewijk Christoffel Tanamal (berdiri) dalam sesi terbatas di IRX Indonesia 2018, Januari lalu.
Peningkatan dan pengembangannya pun terus berlangsung hingga saat ini. Dari awalnya terkesan template atau jawaban yang disiapkan sebelumnya, membuat chatbot Bhinneka malah mirip mesin penjawab biasa untuk kata-kata kunci tertentu, sampai bisa mengenali lebih banyak ragam bahasa Indonesia dan cakupan layanan yang lebih luas.

"Bukan sekadar jadi programmed answering machine, tetapi benar-benar machine learning. Dalam hal ini tentu berkolaborasi dengan teknologi dari luar dan compatible tidak hanya secara teknis, juga secara bisnis. Salah satunya dengan AWS (Amazon Web Service)," beber Lodewijk.

Dalam AWS Summit, Rabu (4/4) lalu di Singapura, Bhinneka disebut sebagai partner e-commerce pertama mereka di lingkup Asia Tenggara. Dari kolaborasi teknologi ini, salah satu aspek yang terdampak adalah progres peningkatan kemampuan chatbot Bhinneka.

Sophia. Foto: voanews.com
Sophia. Foto: voanews.com
Pada akhirnya, sudah siapkah konsumen Indonesia dilayani chatbot?

Kapankah waktunya, ketika kita bisa bertanya ini kepada robot: "Saya ingin beli ponsel terbaru, harganya di bawah Rp 6 jutaan, Android versi terbaru, dual camera, dualSIM, bagus buat selfie, bisa ditambah memory card, dan warnanya merah, bagusnya yang merek apa, ya?"

Mari kita nantikan saja.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun