Mohon tunggu...
The Luggage Traveler
The Luggage Traveler Mohon Tunggu... Administrasi - Travel the world to see the world

Luggage Traveler

Selanjutnya

Tutup

Trip Artikel Utama

Mengunjungi Dua Desa Tradisional di Jepang

28 September 2019   22:05 Diperbarui: 29 September 2019   12:12 374
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tepat pukul 10.30 bis meninggalkan Desa Ainokura untuk menuju desa berikutnya, yaitu tujuan utama dari Nohi Bus Tour hari ini sekaligus salah satu desa tradisional yang paling terkenal di Jepang, Shirakawago. Perjalanan ke Shirakawago memakan waktu kurang lebih 1 jam 15 menit dan kembali melalui jalan tol.

Snowy Ainokura (dokpri)
Snowy Ainokura (dokpri)
Tepat pukul 11.45, tibalah rombongan tur di desa Shirakawago yang menjadi tujuan utama tur hari ini. Berbeda dengan Ainokura, Shirakawago lebih besar dan memiliki terminal bus dan juga lampu lalu lintas yang merupakan satu-satunya di desa itu.

Selain lebih besar, cuaca di Shirakawago juga berbanding terbalik dengan Ainokura karena selain tidak bersalju matahari juga bersinar dengan terang pada hari itu.

Destinasi pertama yang dikunjungi di Shirakawago adalah Tenshukaku Observatory, tempat dimana pengunjung dapat melihat dan memotret seluruh desa.

Sebelum memasuki sesi foto, terlebih dahulu rombongan diajak untuk makan siang yang merupakan bagian dari paket tur. Menu makan siang terdiri dari irisan tahu, soba, buncis, ikan, dan sejumlah potongan kecil daging sapi yang tentunya masih hangat. Sedangkan untuk minumannya adalah hot ocha khas Jepang yang boleh ditambah tanpa dikenakan biaya.

Lunch at Tenshukaku Observatory (dokpri)
Lunch at Tenshukaku Observatory (dokpri)
Selesai makan siang, rombongan kami langsung menuju observation deck yang dibatasi oleh pagar kayu untuk memantau seluruh desa Shirakawago. 

Menurut penilaian saya pribadi, desa ini akan terlihat lebih cantik ketika salju sedang turun dan menutupi sebagian atau seluruh desa.

Shirakawago (dokpri)
Shirakawago (dokpri)
Selesai makan siang dan memotret Desa Shirakawago dari Tenshukaku Observation Deck, bus melanjutkan perjalanan menuju Shirakawago Bus Terminal, dimana dari tempat itulah saya dan seluruh rombongan mulai menjelajah Desa Shirakawago yang terkenal.

Sebelum turun dari bus, pemandu mengingatkan kami bahwa bis akan parkir di Seseragi Parking Lot yang terletak di dekat Heritage Museum yang sayangnya sedang tutup pada hari itu, dan kami harus sudah berada di bis pada pukul 14.10 waktu setempat. Penjelajahan di desa Shirakawago dimulai dari rumah terbesar yang terletak di desa itu, Wada House.

Untuk menjelajah rumah ini sayangnya dikenakan biaya yaitu sebesar 300 JPY, sehingga saya memutuskan untuk berfoto saja di depannya.

Pada saat itu juga tidak terlalu banyak turis yang masuk ke dalam rumah, mungkin karena sedang tidak turun salju sehingga cukup menikmati arsitektur gassho zukkuri rumah tersebut dari luar. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun