Mencerdaskan kehidupan bangsa harus dimulai dari pendidikan untuk semua. Tidak harus gratis tapi bermutu. Kualitas dan SDM guru serta dosen terus meningkat dan banyak anak Indonesia bisa sekolah sampai sarjana dan tidak lagi hanya sampai jenjang SMA atau SMK. Sekarang masih kita lihat masih ada anak yang putus sekolah karena faktor kemiskinan.
Pendidikan berkualitas untuk semua harus menjadi PR kita bersama. Kita harus mengedepankan semangat gotong royong untuk memperbaiki mutu pendidikan di Indonesia. Dengan cara memperbaiki kurikulum dan mengajarkan berbagai metode pembelajaran terbaru kepada semua guru di sekolah dan dosen di perguruan tinggi.
Sebagai seorang guru di sekolah, Omjay menyiapkan pemimpin masa depan yang siap menjadi generasi emas Indonesia. Semua anak harus mendapatkan pendidikan bermutu di sekolah seperti di SMP Labschool Jakarta tempat Omjay mengajar.
Sebagai dosen tidak tetap di perguruan tinggi, Omjay juga ikut menyiapkan mahasiswa yang tahan banting dan pantang menyerah untuk menguasai berbagai ilmu pengetahuan modern.Â
Pengalaman mengajar di universitas terbuka dan UNJ serta Universitas STMIK Muhammadiyah membuat Omjay suatu saat nanti akan menjadi dosen tetap di perguruan tinggi.
Kita harus banyak belajar dari negara maju seperti China dan Jepang. Kedua negara ini sudah pernah Omjay kunjungi. Omjay banyak belajar dari guru-guru di kedua negara tersebut dalam mengajar. Inspirasi dari mereka Omjay terapkan di Indonesia.
Murid di kelas negara china cukup banyak. Omjay melihat seorang guru mengajar murid sampai 50 orang. Bahkan ada seorang guru mengajar kelas online sampai 4 sekolah sekaligus dengan bantuan internet.
Penutup
Demikianlah kisah Omjay kali ini tentang pendidikan bermutu untuk semua. Semoga bermanfaat buat pembaca Kompasiana yang semakin banyak jumlahnya. Kabarnya sudah lebih dari 5 juta orang bergabung di Kompasiana.Â
