Keenam anaknya bisa sekolah sampai sarjana. Padahal ayah hanya seorang PNS TNI AL di mabes ABRI Cilangkap, dan ibu hanya ibu rumah tangga saja. Hanya ayah yang bekerja dan mendapatkan penghasilan tetap serta pensiunan.
Pendidikan bermutu itu tidak harus gratis dan sejak dari Omjay belajar di sekolah dasar tidak gratis. Semuanya membayar SPP dan Omjay mendapatkan guru-guru tangguh berhati cahaya yang luar biasa. Omjay masih ingat wajah-wajah mereka yang teduh.Â
Omjay mendapatkan guru bernama ibu Seno dan pak Abdul Majid yang baik hati ketika SD, dan mendapatkan guru pak Husein dan ibu Efendy yang baik hati ketika di SMP. Mereka adalah guru-guru yang Omjay kagumi. Berkat jasa mereka, Omjay bisa berdiri tegap di depan kelas menjadi guru masa kini. Omjay kini merasakan suka dan duka menjadi seorang guru.
Ketika sekolah di STM negeri 3 Jakarta, Omjay bertemu dengan pak Limbong dan pak Rofii yang hebat luar biasa. Mereka mengajari kami pencak silat dan akhirnya menjadi pendekar di ajang lomba pencak silat nasional.
Begitu kuliah di IKIP Jakarta, Omjay mendapatkan dosen-dosen cerdas dan profesional. Mereka adalah para dosen yang membuat Omjay menjadi sarjana pendidikan. Omjay tak pernah lupa pak Irzan Zakir dan pak Edi Sutadi serta pak Muslim Muchtar yang menjadi penasehat akademik Omjay selama kuliah di IKIP Jakarta.
Di Pascasarjana UNJ Omjay mendapatkan dosen yang lebih hebat lagi. Banyak yang sudah menjadi guru besar atau profesor seperti Professor Basuki Wibawa dan Prof Atwi Suparman. Juga Prof. Conny Semiawan dan Prof. Diana Nomida. Masih banyak dosen lainnya yang memberikan pendidikan bermutu selama Omjay kuliah di Pascasarjana UNJ. Omjay tak akan pernah melupakan jasa mereka semuanya.
Omjay sangat mendukung pendidikan bermutu
Dari kisah Omjay tersebut, Omjay sangat mendukung pendidikan bermutu untuk semua. Sebab Omjay sudah merasakan mendapatkan guru dan dosen hebat yang berkerja secara profesional. Tentu saja kesejahteraan mereka harus terus diperhatikan pemerintah.
Juga sarana dan prasarana sekolah yang tidak ketinggalan zaman dan teknologi. Semua sekolah dan kampus yang Omjay bersekolah dan kuliah, gedung atau tempatnya bagus dan terkelola dengan baik. Sekolah dan gedung benar-benar diperhatikan pemerintah.
Dengan anggaran pendidikan 20 persen dari APBN seharusnya guru dan dosen sudah sejahtera. Kampus dan sekolah bagus dan tidak ada yang rusak gedungnya.Apalagi sudah banyak sekolah dikelola oleh pemerintah daerah dengan APBD.
Jadi sudah seharusnya pendidikan bermutu untuk semuanya sudah kita rasakan bersama sebelum 100 tahun Indonesia merdeka di tahun 2045 nanti. Semoga Omjay dan kawan-kawan pembaca panjang umur dan bisa menyaksikan Indonesia emas dan cerdas.