Mohon tunggu...
Wijaya Kusumah
Wijaya Kusumah Mohon Tunggu... Guru Blogger Indonesia

Teacher, Motivator, Trainer, Writer, Blogger, Fotografer, Father, Pembicara Seminar, dan Workshop Tingkat Nasional. Sering diminta menjadi pembicara atau nara sumber di bidang ICT,Eduprenership, Learning, dan PTK. Siapa membantu guru agar menjadi pribadi yang profesional dan dapat dipercaya. Wijaya adalah Guru SMP Labschool Jakarta yang doyan ngeblog di http://wijayalabs.com, Wijaya oleh anak didiknya biasa dipanggil "OMJAY". Hatinya telah jatuh cinta dengan kompasiana pada pandangan pertama, sehingga tiada hari tanpa menulis di kompasiana. Kompasiana telah membawanya memiliki hobi menulis yang dulu tak pernah ditekuninya. Pesan Omjay, "Menulislah di blog Kompasiana Sebelum Tidur". HP. 08159155515 email : wijayalabs@gmail.com.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Bukan Pendidikan Gratis yang Harus Diperjuangkan, Tapi Pendidikan Bermutu Untuk Semua

19 September 2025   01:09 Diperbarui: 19 September 2025   04:55 67
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Omjay Guru Blogger Indonesia/dokpri

Mari kita kupas dengan tuntas dan lugas.

Pendidikan adalah hak dasar setiap warga negara, sebagaimana diamanatkan dalam Undang-Undang Dasar 1945. 

Negara berkewajiban menyelenggarakan pendidikan yang merata dan berkualitas. 

Namun dalam praktiknya, sering kali kita terjebak pada kata gratis semata. 

Padahal, yang sejatinya harus diperjuangkan bukanlah sekadar pendidikan tanpa biaya, melainkan pendidikan yang bermutu, adil, inklusif, dan dapat diakses oleh semua anak bangsa. Bukan hanya segelintir anak orang kaya saja.

Oleh karenanya ada delapan hal penting yang harus kita renungkan yaitu:

1. Gratis Belum Tentu Berkualitas

Banyak contoh yang bisa kita lihat di lapangan. Tidak sedikit sekolah yang memang bebas biaya, namun fasilitasnya sangat terbatas. 

Ruang kelas masih berdesakan, buku pelajaran minim, guru kekurangan pelatihan, bahkan ada sekolah yang belum memiliki laboratorium dan perpustakaan layak. 

Dalam kondisi demikian, apakah anak-anak bisa belajar dengan maksimal?

Jika pendidikan hanya berhenti pada kata gratis, maka kita akan melahirkan generasi yang bersekolah, tetapi tidak benar-benar belajar. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun